Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Aliran Rasa Game Level #6 Math Around Us

Gambar
Sebagai ibu, saya paling baper dengan kata "matematika". Jaman saya sekolah, matematika adalah pelajaran yang paling saya takuti. Entah karena guru matematika yang menyajikan cara belajar biasa saja. Atau karena di rumah, orang tua kurang maksimal memberi semangat tentang matematika. Setelah sekarang dihadapkan dengan anak, maka saya mencari tahu bagaimana mengajarkan matematika yang asyik, mengenalkan konsep matematika yang menyenangkan. Dan di kuliah bunda sayang pun saya menemukan cara dan pola. Bahwa di tantangan kuliah bunsay ini matematika ternyata di sekitar kita. Dari hal yang sederhana hingga hal yang rumit. Bisa dihubungkan dengan matematika. Arkaan belajar matematika dengan cara yang asyik dan menyenangkan. Begitupun adiknya Aqila. Semoga mereka bisa mencintai matematika. Agar tidak seperti saya dahulu. Matematika itu sebenarnya sederhana. Apalagi konsep untuk anak-anak. Maka sajikan dengan hal yang menyenangkan.

Suara Hati Sang Fasilitator

Gambar
"Menjadi Fasilitator itu pilihan, maka jalankan dengan hati. Karena manusia terbaik adalah ia yang mau berbagi dan melayani tanpa diminta ." (Putri Utami DN) Fasilitator adalah orang yang memfasilitasi. Ia akan melakukan, mengkoordinasikan dan membuat nyaman sebuah kelas. Apa yang dibutuhkan di kelas itu, si Fasilitator siap memberikan yang terbaik. Belajar mengenal diri sendiri merupakan komponen penting saat akan menjadi Fasilitator. Karena seorang Fasilitator harus mampu dan siap dalam kondisi apapun. Bersikap netral serta selalu menyebarkan aura kebaikan. Saya adalah orang yang sangat suka berbincang, suka menulis dan sangat suka dengan lingkungan baru. Bagi saya hal yang baru adalah ilmu baru. Saya akan berusaha yang terbaik untuk hadir menjadi yang terbaik. Mempersembahkan  yang terbaik pula. Dalam sebuah komunitas, peran falitator sangatlah penting, ia bagaikan jembatan menuju sebuah komunitas. Dari Fasilitator lah para peserta mempunyai gambaran dan hal baru.

Berdedikasi Menjadi Manajer Online

Gambar
NHW #11 Manaje Your Tim Andai Aku Manajer Online Institut Ibu Profesional Jogja sedang mengembangkan diri di segala aspek. Termasuk meningkatkan pelayanan di ranah online. Ruang online untuk para member IIP dan ruang online untuk yang non IIP karena menunggu kelas matrikulasi. Dalam hal ini, saya sebagai manajer online tidak serta merta sendiri. Saya memiliki tim yang nantinya membantu jalannya dunia online. 1.Susunan Organisasi Manajer online dibawahi oleh sekretaris kota. Manajer online membawahi admin WAG dan Foundation. Serta admin media sosial lainnya. Segala kegiatan online berhubungan dengan manajer online. Manajer Online bekerja secara tim. Dibawah kepengawasan sekretaris kota. 2.Kegiatan Kegiatan online dilaksanakan berdasarkan menu yang telah disepakati dan jadwal yang telah dibuat. Untuk memfasilitasi member dan membuka ruang kepada para member pula untuk berbagi dan melayani. Menu Member Ip Jogja Senin : Sharing Weekend Selasa : Celeb Of The day Rabu : Kunjungan R

Jarimatika Itu Asyik

Gambar
Sejak Institut Ibu Profesional Yogyakarta mengadakan workshop jarimatika, saya mulai belajar mengerti dan memahami bagaimana mudahnya berhitung menggunakan jari. Arkaan adalah orang pertama yang tentunya dapat transferan ilmu dari saya. Sebenarnya mudah. Hanya saja Arkaan harus menghafal beberapa simbol yang berbeda. Penggunaan jari dan lainnya. Hanya untuk penjumlahan satuan saja saya ajarkan kepada Arkaan. Jarimatika memudahkan anak untuk belajar berhitung, Ibu Septi Peni Wulandani founder jarimatika telah memudahkan metode berhitung yang asyik. Dalam Jarimatika, tangan kanan digunakan untuk melambangkan satuan, sedangkan tangan kiri digunakan untuk melambangkan puluhan. Penggunaan jari kanan melambangkan nilai satuan Angka 1 diwakili oleh jari telunjuk tangan kanan Angka 2 diwakili oleh jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan Angka 3 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah dan jari manis tangan kanan Angka 4 diwakili oleh jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari k

Angka Untuk Adik

Gambar
Arkaan selalu bersemangat dengan angka-angka, bahkan tak jarang ia mengajari angka kepada adiknya. Ya, Aqila memang belum hafal tentang urutan angka. Berhitung masih sering loncat-loncat. Tugas Arkaan disini, dia ingin bermain dengan adiknya. Tentu sambil belajar angka. Akhirnya tercetus ide stik es krim yang diberi nomor. Arkaan mulai menuliskan angka di stik es krim. Kemudian mengurutkan stik es krim berdasarkan angka tersebut dan Arkaan menginstruksi Aqila untuk ikut menyebut angka. Awalnya Aqila masih keliru berhitung urut 1-5. Namun karena bantuan kakaknya akhirnya Aqila mulai mengerti dan paham angka-angka yang disebutkan. Ternyata belajar matematika bisa sambil bermain dan mampu menciptakan bounding kakak dan adik.

Komunikasi Produktif di Waktu Istimewa

Gambar
Berada di perkuliahan Institut Ibu Profesional, saya menemukan banyak hal, ilmu dan strategi baru dalam keluarga. Terutama komunikasi produktif. Sebuah keluarga harus sehat dalam hal berkomunikasi karena saat komunikasi tidak lancar bisa berakibat kesalah pahaman. Sebagai ibu saya harus mampu berkomunikasi dengan baik kepada suami dan anak. 1. Komunikasi Pada Pasangan Menemukan waktu yang tepat untuk mencapai komunikasi yang efektif itu susah tadinya. Karena saya tidak tepat dalam menyampaikan sesuatu. Bahkan saat emosi melanda. Akhirnya suami bersikap acuh. Saya mulai melakukan strategi komunikasi. Di saat bounding time. Biasanya suami saya saat pikirannya tenang dan sedang bahagia, akan bermain piano. Kemudian dia memerintahkan saya untuk mencari lirik lagu dan menyanyikannya. Nah, setelah itu biasanya saya mengajaknya ngobrol santai. Banyak hal yang saya sampaikan. Ternyata sangat efektif dan suami saya merespon bahkan mendiskusikan banyak hal setelah. Itu. Ok, I got the poin, wa

Sempoa Matematika

Gambar
"Bunda tau sempoa engga? Ga tau kan?" seperti itu Arkaan jika mulai kritis kepada saya. Dan memang saya ga tau soal sempoa kecuali nonton di youtube. Bagaimana caranya pun saya tidak tahu. Hingga akhirnya saya juga belajar, tidak hanya Arkaan. Bahkan Arkaan yang mengajari saya bagaimana menggunakan alat sempoa. Soal posisi jari aja salah. Hahaha Menurut Wikipedia " Sempoa sistem 1-4 atau sempoa Jepang ( soroban ) merupakan   sistem desimal  murni yang hanya terdiri dari 2 baris manik-manik. Baris bagian atas terdiri dari 1 baris manik-manik dan baris bagian bawah terdiri dari 4 baris manik-manik. Ada juga soroban dengan 5 baris manik-manik pada setiap kolom." Itulah sempoa yang dipakai Arkaan di sekolah. Ternyata Arkaan sudah paham menggunakan sempoa untuk metode belajar matematika. Bahkan jika serius, semua jawaban di buku, benar semua dijawab. Belajar sempoa matematika itu menyenangkan. Dan kata Arkaan, pakai sempoa itu gampang. Tidak hanya Arkaan yang b

Matematika Allah

Gambar
Kali ini disaat Jogja berduka. Saya bercerita kepada Arkaan dan Aqila tentang cerita Jogja dan segala hal yang sekarang terjadi. Fenomena alam serta kesedihan Jogja. Ini karena Arkaan dan Aqila merasa bosan dengan keadaan rumah yang mati total listriknya karena konsleting listrik. Sepertinya mereka mengerti apa yang saya bicarakan. Saya bilang bahwa semua berdoa, berhitung tentang segala kemungkinan yang terjadi. Yang tinggal di dekat sungai harus waspada dengan longsor ataupun banjir. Mereka siaga. Namun, segala adalah milik Allah, kehendak Allah. Ya, disitulah matematika Allah. Kita sibuk berhitung dengan apa yang belum Allah beri, sementara Allah maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Kata Qila, "kalo qila besar, nanti qila bantu orang ya." Sementara Arkaan bertanya banyak hal. Bagaimana mereka makan, mereka tidur dan pertanyaan lain. Arkaan mulai berhitung dengan beberapa gambar yang saya sodorkan. Sementara Aqila bercerita tentang bonekanya. Dan Matematika A

Rintik Hujan dan Matematika

Gambar
"Bunda kenapa ini air menetes terus? Kata Arkaan."Iya kak, ini hujan deras jadi bocor deh dan airnya netes terus. Ayo kita kasih ember yuk." Akhirnya Arkaan bermain menghitung tetes hujan. Lebih tepatnya tetes air yang bocor dari atap. Saya hitung setengah menit dan Arkaan menghitung berapa banyak tetesan yang turun. Malamnya masih berlanjut untuk belajar lagi. Hanya saja akibat konslet listrik rumah jadi padam hingga PLN tiba menolong. Akhirnya Arkaan belajar menghitung lilin, membandingkan panjang dan pendek lilin dengan penggaris. Bahkan memperhatikan api yang membakar lilin. Arkaan lebih suka belajar matematika dengan langsung praktek. Ia lebih banyak mengamati kemudian mengaplikasikan. Ternyata belajar matematika itu mengasyikkan.

Si Barcode

Gambar
Barecode dan harga di sebuah produk merupakan hal yang menarik dan diperhatikan oleh Arkaan saat mengikuti Nenek berbelanja. Karena harga tidak tercantum di produknya. Maka saya membawa beberapa barang untuk di cek barecode, baru deh keluar harganya. Arkaan semakin antusias ketika melihat harga di layar komputer. Ia mengeja, 12600, kemudian menanyakan arti kepada saya. Saya sejalan tentang bagaimana membaca harga dan apa artinya semua itu. Awalnya arkaan bingung. Lama-kelamaan ia tahu harus bagaimana dan apa yang disebutkan juga benar. Meskipun masih menyebutkan satu per satu angka. Tak apa, ia sedang mengenal harga. Tak lupa pula saya berpesan kepada Arkaan bahwa Arkaan harus banyak belajar matematika karena matematika berguna dan selalu ada disekitar kita.

Mendongeng Bahagia

Gambar
"Berbagi itu indah, karena dengan berbagi kita bahagia." (Putri Utami DN) WAG Ibu Mendongeng adalah salah satu komunitas yang saya ikuti untuk belajar disana. Mengikuti belajar sesuai passion. Siang ini, disaat langit Yogyakarta mendung dan hujan rintik turun. Saat itu pula, japrian dari founder KIM masuk ke WA saya. Saya diminta mengisi jadwal sharing time pukul 13.00-14.00 . Hari Sabtu, tanggal 25 November. Sebenarnya dag dig dug saya ini. Siapalah saya. Dengan perbekalan seadanya saya mencoba mengiyakan Saya awali sharing dengan tulisan di blog saya ini 👇🏻 http://www.catatanputri.com/2017/10/ cerita - dibalik -kura-kura.html Saya bukan tipe doyan baca. Buku koleksi sayapun seadanya. Dan akhirnya anak saya pun tidak begitu sering membaca. Tapi untuk urusan di dongengin, mereka antusias. Apalagi Arkaan yang sudah usia TK. Selalu nagih pas pulang sekolah. "Bunda, ini arkaan bawa gambar, tolong cerita." Nah, PR emak nih. Emak muter otak. Bagaimana bisa gambar b

Bermain Dengan Matematika

Gambar
"Belajar itu bersenang-senang, dimulai dari hal yang anak suka." (Putri Utami DN) Menghabiskan weekend artinya menghabiskan waktu bermain bersama dua anak kesayangan. Seperti biasa bermain sambil belajar ya. Arkaan dan Aqila selalu senang jika mereka di ajak belajar dengan cara bermain. "Matematika lagi bunda?" kata Arkaan. Aku mengangguk. Saat melihat Aqila memeluk banyak boneka, saya melempar pertanyaan kepada Arkaan dan Aqila, "Coba hitung berapa boneka yang dibawa Aqila?. Mereka berdua mulai berhitung dengan baik dan benar. Setelah itu saya fokus belajar matematika kepada Arkaan. Arkaan mulai mengumpulkan mobil sesuai instruksi saya. Kemudian saya membuat pertanyaan, jika ada 10 mobil dan 3 yang rusak masuk bengkel. Maka berapa mobil yang tersisa? Sepertinya Arkaan menikmati permainan ini. Bahkan dia membuat soal dan berusaha menjawab untuk dirinya sendiri. Asyiknya mengenal matematika dengan bermain itu rasanya seperti kita sedang mengeksplorasi baka

Penggaris Si Pengukur

Gambar
"Mengajari anak-anak Indonesia saya anggap pekerjaan tersuci dan terpenting" Tan Malaka ("Dari Penjara ke Penjara Jilid I, 1948) Mengutip sebuah kalimat Tan Malaka, saya merasakan bahwa mendidik, menjadi hal terpenting, sebuah misi suci. Sama halnya posisi saya sebagai seorang ibu. Mengajarkan hal sederhana kepada anak. Terutama matematika. Hari ini Arkaan penasaran dengan penggaris yang ia punya di dalam kotak pensil. "Kenapa ada angka?" kata Arkaan. "Karena penggaris untuk mengukur." Sayapun menjawab. Namun, sepertinya Arkaan masih penasaran. Alhasil saya menjejerkan pensil miliknya yang ada di tempat pensil. Saya memberi contoh, kemudian Arkaan meniru. Pensil pertama, di ukur dan ukurannya menunjukkan angka 15. Saya kemudian menjelaskan bahwa itu 15 cm ya. Satuan untuk penggaris. Kemudian Arkaan mengukur lagi pensil setelahnya. Bahkan Arkaan mengukur banyak benda dari penggarisnya dan menunjukkan angka yang ada. Ternyata menemukan matematika da

Manajer Online (NHW 10)

Gambar
"Tempa diri dengan amanah, maka kita akan tahu artinya bermanfaat." - Putri Utami DN- Begitulah saya memulai amanah saya dimanapun. Karena ketika kita mampu menempa diri kita. Disitulah kita belajar artinya bermanfaat, menebar kebaikan kepada sesama. Seperti filosofi lebah. Ia bergerak seusai kehendak Allah, ia berusaha mencari bunga untuk segera menemukan sari bunga yang nanti akan diproses menjadi madu. Yang kemudian madu tersebut menjadi bermanfaat bagi manusia. Ketika lebah melakukan perburuan madu pun, ia telah membantu proses penyerbukan bunga. Begitulah lebah menempa dirinya terbang dan menebar manfaat. Saat saya memilih mengambil amanah manajer online, saya menempa diri saya untuk bergerak dan menebar manfaat bagi komunitas Ip Yogyakarta khususnya. Melakukan dengan hati, memberi yang terbaik dan menebar manfaat dengan cinta. Kenapa manajer online? Saya suka dunia kepenulisan, saya suka berbicara dengan banyak orang. Saya suka berbagi dan suka berdiskusi. Saya bisa

Lama, Jam dan Matematika

Gambar
"Hari ini bunda pergi lama. Arkaan dan Aqila di rumah ya. Coba Arkaan lihat jam, jam 10 bunda harus keluar rumah. Ok." Arkaan mengangguk diikuti Aqila bertanya macam-macam, bunda mau kemana, lama engga. Dan hal penasaran lainnya. Sebenarnya saya sempat khawatir meskipun pergi hanya beberapa jam. Maka ketika saya pulang. Arkaan langung melihat jam. "Jam 2 kan bunda." kata Arkaan dan Aqila pun ikut berkomentar, "iya bunda lama sekali perginya." Lama atau sebentar itu hanya urusan rasa. Namanya anak-anak pasti punya rasa tak nyaman ketika ibunya tidak di rumah dalam waktu yang mereka rasa lama. Hari ini akhirnya saya menerangkan, soal jam, berapa jam saya pergi meninggalkan mereka karena sebuah urusan. Mulailah menghitung dari jam 10 ke jam 11 yang artinya 1 jam. Begitu seterusnya hingga jam 2. Hitungan terhenti pada angka 4. Ok, jadi Arkaan dan Aqila mengambil kesimpulan bahwa 4 jam bunda tidak di rumah. Good! Ternyata belajar matematika itu bisa berupa

Dari Bagian Tubuh, Belajar Berhitung Matematika

Gambar
"Berilah kesempatan padanya untuk memilih dan berfikir" - Putri Utami- "Bunda hari ini Arkaan ga sekolah ya. Boleh kan?" pertanyaan itu muncul karena Arkaan merasa kecapean kemarin di sekolah. Katanya main di lapangan sama teman-teman. Main bola dan ngejar kambing. Ok, tak apa, saya paling maklum kalau Arkaan sudah mulai mengeluh dengan kondisi dirinya. Pasalnya Arkaan itu mudah lelah dan gampang sakit. Jadi ya saya yang harus ekstra menjaga Arkaan. "Ok, boleh tapi artinya Arkaan belajar di rumah ya." Begitu saya meminta Arkaan untuk tetap fokus belajar. Arkaan setuju. Ia mengambil buku favoritnya. "Yang ini bunda, Arkaan suka berhitung. Bunda tolong bacain, Arkaan harus mengerjakan apa." Begitulah Arkaan, ia sangat semangat jika belajar dan ada hubungannya dengan angka-angka. Ia pun tampak asyik berhitung, kemudian mewarnai, berhitung lagi. Bahkan disela kesibukan. Saya sering bertanya hal-hal yang membuka logikanya. Seperti pertanyaan,"

Untuk Sahabat (Sebuah Puisi)

Gambar
Biarkan aku mendoakanmu Biarkan aku mendengarkanmu Bukan karena sebuah rasa iba Ini murni karena hati kita sama Berjalanlah terus ke depan Untuk saat ini jangan menoleh kebelakang Ada nyawa dalam rahimmu kawan Jagalah ia dengan darah perjuangan Aku memang bukan kamu Dan aku tak akan pernah menjadi sepertimu Karena ujian kita berbeda Karena takdir kita tak serupa Hanya saja, aku tak bisa berdiam diri Melihatmu dari kejauhan Kan ku kirim sebuah puisi Penuh mimpi dan harapan Biarkan segala menjadi urusan Tuhan Teruskanlah berharap dengan seribu doa Maka kau akan tahu arti kesempurnaan Bahwa dunia mengajarkan banyak hal pada kita Jaga dirimu Sucikan segala cita Jaga rahimmu Hantarkan ia pada dunia

Pengakuan (Sepotong Kisah dan Puisi)

Gambar
Jika kemarin aku lupa memelukmu, bukan berarti aku tak rindu. Kemarin aku sakit. Ingin aku berlari kemudian menghujam seribu mata pisau di tubuh ini. Aku ingin menyerah pada keadaan. Sungguh. Biarkan segalanya segera berakhir. Aku tak peduli lagi pada dunia. Bahkan untuk merasakan udara pagi, aku tak mampu. Jikalau saja mengutuk hidup mampu menciptakan sejuta kebahagian yang hilang. Andai saja hidup bisa dipilih dan dimainkan sesuai kehendak diri. Ah, rasanya aku tak akan terpuruk seperti ini. Hanya melihat wajah memelasmu. Kemudian aku kembali syahdu larut dalam ranjang pesakitan. Jika penyiksaan adalah penebusan dosa. Maka aku ikhlas menjalaninya. Menjalani hari tanpa ujung. Bukan tentang derita, bukan tentang kesedihan dan luka. Tapi tentang rasa ikhlas. Bahwa Tuhan yang akan menyempurnakan dengan kebaikan.  Untukmu Aku telah kehilangan kata-kataku Berhenti pada sebuah sayatan bernama sembilu Pedih, perih dan luka Tak ada lagi sisa air mata, tinggallah duka dan lara Cinta bu

Membaca Itu Dari Hati

Gambar
Seni Membaca Buku = Mendongeng Sampai di game level 5 kuliah bunda sayang. Saya semakin menikmati dan anak-anak pun sangat senang. "Kapan kita belajar bunda?" Nah, kebetulan game nya tentang pohon literasi, pohon yang akan dipenuhi dengan judul buku favorit Arkaan dan Aqila. Mereka menikmati setiap buku dengan cara menggambil kemudian menyodorkan ke saya. "Bunda, tolong bacain." begitulah hampir setiap malam. Melewati games level 5, sebenarnya penuh perjuangan, karena Arkaan dan Aqila sakit. Tapi karena baca buku, jadi mereka meskipun sakit tetap bisa menikmati buku. Bahkan bertanya banyak hal. Membaca adalah membiasakan anak-anak untuk tahu dan kenal banyak hal. Membaca menjadikan anak-anak terbiasa. Dan bagi saya membaca adalah mendongeng, disitu lah saya akan berusaha berbagi. Karena tidak sekedar membaca tetapi mendongeng, menyampaikan pesan penting dan efektif sampai ke hati. Salam mendongeng, bacakan buku cerita.

3 Alasan Kuat Menjalani Hidup

Gambar
Di dunia ini kita perlu menciptakan alasan yang membuat kita merasa kuat untuk bertahan bahwa kita tetap hidup. Tanpa berharap mati. Setiap orang memang mempunyai takdir masing-masing dalam hidupnya. Dan setiap orang punya cara untuk tetap menjadi kuat dalam menjalani hidup. Karena ada hal yang harus diperjuangkan dalam hidup. Ada alasan yang harus diperjuangkan. Kekuatan itulah yang nantinya akan membentengi diri kita untuk menjadi pribadi yang tegar menghadapi badai.  Saat merasa terpuruk dan dunia seakan runtuh. Kegagalan demi kegagalan. Kesedihan serta hal lain yang membuat diri ini semakin tak berdaya. Maka kita perlu membuat benteng untuk diri kita sendiri. Ada tiga alasan membuat kita kuat menghadapi hidup.  1. Tuhan Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah.  Beberapa ha

Hai Nak! ( Puisi bunda untuk Arkaan dan Aqila)

Gambar
Hai nak, Jika lelah tengoklah Bunda Bunda akan menguatkanmu Jika mimpi masih terasa jauh, Bunda akan menamanimu Hai nak, Kemarin dan hari esok Adalah kenangan dan harapan Mari pegang tangan Bunda Percayalah segala berawal dari kebaikan untuk menerima hidup Hai nak, Bunda tak tahu batas waktu Tuhan Maka kemarilah, kita nikmati sisa waktu Dalam garis takdir menyapa dunia yang mulai memudar Hai nak, Jangan takut akan hidup Karena kehidupan akan mengajarkan tentang kematian Hai nak, Jangan pula takut akan mati Karena kematian adalah gerbang menuju Sang Pencipta Hai nak, Nikmatilah senja di batas lazuardi Merenunglah diantara kaki langit Katakan pada dunia Engkau siap menjadi dirimu sendiri Yogyakarta, 16 November 2017 Bundamu

Menciptakan Permainan dari Membaca Buku

Gambar
Sebenarnya buku yang saya bacakan lebih banyak penjelasan bagi saya pribadi. Arkaan dan Aqila hanya antusias pada gambar anak-anak saja. Tetapi pas saya jelaskan bahwa dari buku itu, kita buat permainan yuk, kita buat hasta karya. Arkaan dan Qila langsung bilang. "Asyik stik es krim". Badan Arkaan yang memang masih sakit, tetap saja antusias ingin melakukan banyak hal, dari menempel stik es krim hingga ngedeco. Dan kegiatan itu membuat Arkaan lupa sejenak tentang rasa sakit. Tentunya Aqila juga antusias mengikuti apa yang Arkaan lakukan. "Bunda, kalau dibuku kan stik es krim dihitung, nanti begini ya." Disisi lain Aqila punya cara tersendiri dalam menilai buku, ia bahkan bercerita kepada bonekanya tentang buku yang saya bacakan hari ini. Beberapa kali Aqila nyeletuk, "ayo, eddie, kita belajar bersama." Bukan bagaimana isi bukunya tetapi bagaimana imajinasi anak dalam menuangkan apa yang ia lihat dari buku. Yogyakarta, 4 November 2017 Catatan Emak #G

Lidah Diantara Rasa Sakit

Gambar
Masih dengan Arkaan dan rasa sakit yang sedang ia derita. Masih dengan Aqila yang sibuk merasa tidak diperhatikan karena bunda lebih banyak mengurus Arkaan hari ini. Ya begitulah, hingga Yanda pulang kantor dan harus segera ke dokter, karena demam Arkaan tak kunjung turun. Sedih rasanya, melihat wajah Arkaan yang menderita karena menahan sakit. Di tempat dokter lumayan antri, Arkaan bosan dia sempat bertanya, "Kalau kita ga punya lidah cara ngomongnya gimana bunda?" saya pun menjawab, nanti kita sama-sama baca buku "Jijikologi" ya. Disana aja penjelasan tentang lidah. Kita diskusi lagi setelah sampai rumah. Sementara itu, Aqila asyik mendengarkan penjelasan yanda. Ternyata untuk sehat itu perlu bersabar dan antri. Serta mencari cara agar nyaman untuk menunggu. Ya akhirnya kami mengobrol soal lidah. Bahwa banyak kuman yang ada di lidah. Di rumah lanjut dengan buku yang menjelaskan lidah dengan detail. Seperti biasa agenda sebelum tidur, mebaca buku cerita. Kali ini

Antara Sakit, Muntah dan Baca Buku

Gambar
Siapa yang tak risau jika badan terasa ngilu serta demam. Perut juga terasa mual. Rasanya mau muntah. Begitulah Arkaan hari ini. Ia sedang melawan virus. Badannya panas dan merasa mual. Sedangkan adiknya Aqila dengan setia memperhatikan kakaknya. Buku "Jijikologi" dipilih kali ini karena dirasa pas dengan kondisi Arkaan. Saya menceritakan bagaimana proses muntah itu terjadi. Tentunya apa yang saya sampaikan berdasarkan teks book. Ya, Arkaan juga ikut memperhatikan gambar di buku dengan wajah menahan sakit. Sementara Aqila penasaran dengan semuanya. Bertanya tentang muntah. Bertanya kenapa muntah?. Apakah sama dengan yang Arkaan alami atau tidak?.  Satu penjelasan yang saya kutip dari buku "jijikologi" adalah "Penyebab muntah paling umum adalah apa pun yang mengganggu lapisan perut. Makan dan minum terlalu banyak, bahan-bahan beracun, kuman seperti bakteri atau virus, serta infeksi tubuh, semuanya dapat mengakibatkan perut bermasalah." Yogyakarta, 2 No

Digger Sang Penggali

Gambar
"Apa yang anak kita lihat, itulah yang ia pelajari." (Putri Utami) Seperti biasa jika kaki tak lelah tentu saat pulang sekolah saya, Arkaan dan Aqila berjalan kaki ke beberapa tempat. Mampir ini dan itu. Namanya jalanan selaku ada hal menarik untuk dilihat. Si Arkaan berteriak,  "ada cakruk bunda." (cakruk dalam bahasa jawa, artinya menggali) I see, maksudnya mobil cakruk atau disebut juga mobil penggali dalam bahasa Indonesia. Si Qila nyaut, "kaya buku Qila." Siang berlalu dan malam berganti, menjelang tidur mulai lagi dengan tagihan. Baca buku. Kali ini si"Digger" akan dibaca. Wajah cover mirip si "cakruk" yang dilihat Arkaan dan Aqila. Seperti biasa karena ini buku english version maka emak berusaha lebih keras membuka Google translate dan mulai mentranslate manual, serta mengarang cerita. Tapi kalo ngarang, capek juga. Akhirnya emak lempar pertanyaan kepada anak-anak biar mereka yang cerita seperti apa gambar yang mereka lihat di

Cerita Dibalik Kura-Kura

Gambar
"Saat anak mulai berkomentar dengan sebuah gambar, ia sedang belajar untuk bercerita. Maka biarkan bibirnya berkata-kata"  (Putri Utami) Tugas sekolah taman kanak-kanak malam ini adalah menulis kata "kura-kura". Arkaan berusaha menyelesaikan perlahan. Berusaha menulis meskipun mengantuk. Saya hanya mampu memberi semangat dan menyajikan dongeng tentang kura-kura. Dari inspirasi gambar di freepik itulah saya menulis cerita "Tempurung Kura-Kura" yang nantinya naskah itu sekalian akan dikumpulkan untuk tugas menulis cerita anak yang sudah deadline. Karena saya mengawali bercerita kemudian Aqila menuntut saya menggambar kura-kura, baiklah emak akan berusaha lebih baik. (emak ga canggih kalo disuruh ngegambar) Dengan bekal contoh gambar, emak berusaha menyelesaikan gambar sesuai permintaan Aqila. Tak disangka dari gambar itu Aqila bercerita. Saya menawarkan menuliskan. Beginilah cerita versi Aqila. "Kura-kura tidak bisa memanjat pohon. Dia suka brokoli,

Desert Si Buku Cerita Favorit

Gambar
"Buka buku artinya membuka imajinasi" (Putri Utami) Emak paling grogi kalau Arkaan dan Aqila mulai merengek minta dibacakan buku berjudul "Desert". Gimana engga coba? Buku full bahasa Inggris dan harus lirik Google translate. Kalo caranya begitu mending emak bobo duluan hahaha Akhirnya emak punya ide untuk mengarang indah. Setiap hewan diceritakan detail sesuai versi emak. Arkaan dan Aqila juga harus berpartisipasi cerita. Memang buku ini asyik banget, pop up serta keluar suara jika dibuka. Pastinya jadi favorit anak-anak donk. Buku ini menceritakan tentang hewan-hewan yang ada di gurun. Dibagi menjadi beberapa bagian : 1. Death Valley (Eastern California) 2. The Petrified Forest 3. Bryce Canyon (Southwersten Utah) 4. The Grand Canyon (Arizona) 5. Rio Grande Basin Berbagai macam species hewan di jelaskan detail (dengan bahasa Inggris). Tentu saya meminta bantuan kepada Google translate. Yang paling membuat anak saya tertarik karena saat buku dibuka mengelua

Resensi Buku Matinya Efek Mozart

Gambar
Judul Buku : Matinya Efek Mozart Penulis : Dengan Salim Penerbit : Galang Press Cetakan Pertama : 2007 Kategori : Non Fiksi ISBN : 979-24-9981-4 "Musik Mozart meningkatkan kinerja otak? Ah, itu cuma di atas kertas...!" - John Hughes, Neurolog dan Musikolog pada Me di al Cinta Universitas Of Illionis Musik merupakan budaya umum di masyarakat. Dan memberikan dampak positif bagi manusia. Terutama dimanfaatkan oleh ibu hamil sebagai suplemen psikologis salam menghadapi kehamilan. Tapi bagaimana jika musik yang diperkenalkan adalah musik budaya sekitar? Misal daerah Jawa Barat identik dengan sepulang sundanya, atau daerah Jawa Tengah identik dengan suara gamelan, dsb. Bagaimana efek Mozart menjadi logis untuk masyarakat yang terbiasa mendengarkan musik daerah? Buku ini menjawab penjelasan tentang efek Mozart dan sejarah Mozart itu sendiri. Bagaimana seorang ibu hamil mampu mencapai titik relaksasi tertentu dan menerima musik sebagai terapi. Penjelasan detail setiap bab ber

Tugas Mulia

Gambar
" Setiap anak punya pilihan untuk menyukai sayuran atau tidak sama sekali. Maka sajikan melalui dongeng yang menarik." (Putri Utami) "Qila suka sayur, emm sayur", begitu komentar Aqila setelah dibacakan buku cerita "Tugas Mulia". Buku yang memang dibuat semenarik mungkin. Bagaimana wortel dan mentimun berbagi tugas untuk tubuh manusia. Berbeda dengan Aqila, Arkaan kurang suka sayuran. Jika saya tidak memaksa, Arkaan tak akan mau makan sayur. Apapun bentuknya. Saya mulai menceritkan tentang perjuangan wortel dan mentimun. Bagaimana mereka bekerjasama di dalam tubuh untuk menghancurkan lemak dan menjadikan tubuh manusia itu sehat. Mulailah pertanyaan muncul, "Wortel ga sakit dipotong?", begitulah pertanyaan Arkaan. Terinspirasi dari buku, bahwa si wortel senang karena bisa membantu manusia. Tugas mulianya ya dipotong kecil-kecil. Arkaan kemudian bercerita bahwa ia mau makan wortel asal di sayur sop dan dipotong kecil. Ok, artinya emak harus ma

Anak Rajin

Gambar
"Beri kesempatan anak untuk membantu kita adalah salah satu cara menumbuhkan empati." (Putri Utami) Sisa kelelahan seharian bermain hari ini bisa dilihat dari berbagai sudut yang berantakan. Pekerjaan rumah emak yang terbengkalai. Begitulah weekend selalu menuntut emak untuk lebih banyak main bersama anak. Yes, its fun and happy. Siang itu, setalah cerita usai tentang "Anak Rajin" kakak Arkaan dan Aqila menawarkan bantuan. Setidaknya mereka mau merapihkan mainan dan ikut melipat baju. Meskipun habis itu mainan berantakan kembali. Aqila juga menawarkan diri untuk menyapu. Kemudian setelah hari ini terlalui dengan baik. Menjelang tidur mereka ingat bahwa esok akan bangun pagi. Mau ikut emak pengajian katanya. Sama seperti cerita di buku, bangun pagi, wudhu, sholat kemudian olahraga. Arkaan nyeletuk, "Arkaan besok bangun pagi ya." Aqila ngikut bicara "Aqila juga ya bunda." Ok, semoga benar bangun pagi, karena sepertinya kelelahan akan membuatmu

Anak Gembala

Gambar
"Aku adalah anak gembala, selalu riang serta gembira......" (Lagu Anak Gembala) Melihat judul dan lirik lagunya rasanya ingin meminjam pintu kemana saja milik Doraemon atau mesin waktumya Doraemon untuk kembali ke masa kecil. Masa dimana terasa bahagia tanpa beban. Untuk mengobati rasa rindu saat kecil, maka Arkaan dan Aqila menjadi korban saya untuk mendengarkan saya bercerita dan bernyanyi tentang anak gembala. Banyak versi cerita tentang anak gembala ini. Dan di buku yang saya bacakan kepada Arkaan dan Aqila ini mengajarkan nilai moral sebuah kejujuran seorang anak gembala. Arkaan dan Aqila sesekali nyeletuk, "ini ada bunda di film upin-ipin." Sebenarnya Arkaan tidak terlalu suka dengan buku cerita yang satu ini. Takut katanya. Tapi setelah saya ajak melihat banyak hal menarik dari buku untuk digambar. Jadilah Arkaan mau menerima tantangan. Dan yang terpenting mau dikondisikan. Beberapa kali saya membaca cerita tersebut, Arkaan dan Aqila siap meluncurkan per

Anak Penyayang

Gambar
" Menumbuhkan rasa cinta dan sayang kepada anak bisa melalui hal termudah yaitu buku ." ( Putri Utami ) Dongeng sebelum tidur merupakan kegiatan favorit Arkaan dan Aqila untuk mengantar mereka memejamkan mata. Bisa beberapa kali saya mengulang membacakan buku yang sama di waktu yang sama. Dan disela membacakan buku, selalu ada pertanyaan yang muncul. Apapun itu, setiap detail, tidak terlewatkan oleh Arkaan dan Aqila. Hari ini buku "Anak Penyayang" saya bacakan untuk mereka. Baru saja memulai halaman pertama, Aqila sudah mulai bertanya "Kenapa adikknya pergi? Kakaknya mau ikut kemana?", saya selalu menjawab, "tunggu bunda selesaikan cerita dulu ya." Berbeda dengan Arkaan, ia akan melihat gambar di buku dengan detail. Kemudian meminta menunjukkan beberapa huruf yang ingin ia tahu. Maklum dia memang dalam tahap belajar mengenal huruf. Jadi jika ada tulisan. Dia penasaran dengan hurufnya. Ya, dari buku cerita Arkaan semakin tahu banyak hu

Wisata Yogyakarta Hutan Pinus Imogiri

Gambar
Pesona Wisata Yogyakarta, begitu orang melirik tanggal berwarna merah maka yang terjadi di Yogyakarta akan ramai pengunjung. Baik domestik maupun mancanegara. Banyak tempat di Yogyakarta yang murah meriah, ramah lingkungan dan asyik buat spot foto. Salah satunya adalah Hutan Pinus Mangunan, Dlingo Imogiri. Atau biasa disebut dengan Hutan Pinus Imogiri. Hutan pinus yang merupakan salah satu cagar alam yang dilindungi, merupakan salah satu tempat riset mahasiswa kehutanan UGM. Sangat ramai dikunjungi dan menjadi tempat favorit akhri-akhir ini. Tempat yang mudah di akses ini memang menjadi alternatif wisata keluarga yang aman di kantong. Harga tiket masuk kawasan hutan mangunan hanya Rp. 2500 saja. Untuk anak-anak, gratis tidak dibebani biaya. Murah banget kan? Dengan suguhan pemandangan eksotik pepohonan pinus, rasanya harga murah tidak sebanding dengan suguhan pesona alam hutan pinus Imogiri. Suasana di dalam hutan terasa sejuk, seakan bisa mendengar pepohonan bergesakan bersuara. Kei

Lakukan 5 Hal Ini Agar Bahagia

Gambar
Pernah dengar istilah, "bahagia itu sederhana"? Saat ini kita masih diberi kesempatan memiliki orang tua, anak, teman, bahkan patner hidup. Masih bisa menikmati pagi, menghirup udara segar dan hal sederhana lain yang sejatinya itu anugerah langsung dari Tuhan untuk kita rasakan nikmatnya, bekal untuk bahagia.  Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dan kita mampu menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Mari memulai dengan lima hal bahagia ini yang mudah kita lakukan. Lima hal ini sering saya lakukan untuk membuat hati dan diri saya bahagia. 1. Menulis  Kenapa menulis mampu menimbulkan bahagia? Saat perasaan kita sedang sedih, marah dan kacau. Cobalah untuk mengungkapkan, menuliskan beberapa kata diselembar kertas. Ceritakan apa yang ada hari ini, perasaan apa yang muncul. Dan coba tulislah kata "aku bahagia" dengan beberapa emoticon tersenyum atau tertawa. Karena dengan begitu kita sedang berusaha menstimulus diri kita untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Sambi

Buku Pertama

Gambar
Inilah buku pertama, begitu saya menyebutnya. Tak henti berucap syukur kepada Sang Maha Kuasa. Jika harus flash back, maka saya akan melihat diri saya yang lalu, mencari sudut kamar ternyaman, belajar untuk menulis.  Awalnya sulit untuk memulai, beberapa kali saya merasa down karena kritik tajam dari pasangan hidup saya. Apakah saya menyerah? Tidak. Saya ini keras kepala untuk beberapa hal. Dari tempaan itulah saya akhirnya mengerti bahwa menulis itu butuh latihan, butuh banyak membaca dan butuh konsistensi.  Saya mulai membutuhkan komunitas untuk wadah saya belajar. Bertemu lah saya dengan sahabat lama yang akhirnya mau melahirkan grup menulis. Disanalah saya mulai menulis. Ah, kalo di ingat, tulisan saya itu masih acak adut, hanya curhat semata dan masih jauh dari hal yang dianggap layak untuk dikonsumsi. (sekarang juga sih, hahaha)  Kemudian saya kepo dengan hastag #ODOPfor99days. Akhirnya darisana segalanya dimulai. Banyak ilmu, banyak belajar, bertemu dengan orang-orang hebat.

Quote Putri

Gambar

Untuk Teman

Aku mengingatmu, mengingat wajah yang sendu itu. Hai, teman, bisakah aku menukar posisi hidup denganmu? Agar aku bisa merasakan bagaimana sakitnya wajahmu, pilunya hatimu. Kenapa kamu berdiam diri disana? Tidakkah kamu berfikir untuk melawan? Jika bahagiamu adalah rasa sakit, lalu untuk apa kamu datang kepadaku? Berbagi lukakah? Aku tak bisa mengerti, kecuali aku berada diposisimu saat ini. Tidakkah kamu berfikir untuk mengakhiri hidup? Pasti jawabanmu tidak, karena alasanmu bertahan adalah anak. Tidakkah kamu berfikir untuk berpisah dengan pasangamu? Jawabannya tidak lagi, karena kamu lebih memilih bertahan, lagi dan lagi dengan alasan anakmu. Jika tak ada anak, apakah kamu masih mau berdiri disana? Dengan sayatan sembilu secara fisik dan hati. Tidakkah kamu lelah? Ah, bagaimana caranya aku bisa memposisikan diri menjadi kamu? Harusnya kamu tak perlu datang, tak usah bercerita kepadaku, karena setiap hari aku merasa ikut sakit, ikut lara, membayangkan kamu disana. Sementara disini ak

Belajar Menyanyi

Belajar Bernyanyi Sejak masuk sekolah taman kanak-kanak Arkaan lebih sering meminta Yanda untuk bermain piano dan Arkaan mulai bernyanyi. Lagu wajib nasional, Indonesia Raya dan 17 Agustus. Awalnya Arkaan terbata-bata menyanyikan lagu tersebut. Setelah ada iringan musik dari Yanda, Arkaan mulai mengikuti irama dan liriknya. Pelan-pelan Arkaan mengulang lagu tersebut. Arkaan bersemangat sekali. Dan disaat latihan bernyanyi, ia mulai tertarik untuk belajar piano. Sebenarnya kami tidak memaksa Arkaan untuk berlatih, biarkan ia yang memilih untuk memulai belajar. Agar ada kecintaan dan antusias dari diri sendiri. #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Keikhlasan Aqila

Sedih jika melihat Aqila melepas kakaknya sekolah. Ia seperti kehilangan teman main. Alhasil kemanapun saya mondar-mandir di rumah, Aqila mengekor terus. Mulai ia mencari perhatian saya. Pagi ini saya mencoba untuk Aqila bisa tenang ketika kakaknya sekolah. Belajar untuk ikhlas. Anak sekecil itu mana bisa? Tapi ternyata dugaan saya salah. Aqila mulai mengerti. Ia mandiri ketika dirumah. Bahkan setelah mengantar kakaknya, ia tertidur pulas. Sebenarnya saya tidak tega membangunkan tidurnya. Namun jam sudah pukul 09.30 waktunya Arkaan pulang sekolah dan saya harus menjemput. Tentu membawa Aqila turut serta. Pesan-pelan saya bangunkan tidurnya. Aqila kemudian terjaga dan berucap "kakak arkaan dijemput ya?"  Dia tahu jadwalnya. Hari ini sepertinya Aqila mulai belajar ikhlas beberapa jam tidak bersama kakaknya. #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Cerita di Sekolah

Cerita Seru di Sekolah Semenjak Arkaan bersekolah setiap pulang ia selalu bercerita tentang suasana di kelas. Ternyata Arkaan mampu bersosialisasi dan punya teman baru. Arkaan menceritakan suasana di kelasnya. Mulai dari teman baru, teman yang masih menangis ketika ditinggal oleh ibunya. Teman yang suka jahil kepada teman lain. Dan menceritakan bagaimana ia diajarkan menyanyi banyak lagu. Cuman sayangnya Arkaan itu pelupa. Hanya beberapa hal yang Arkaan ingat dan saya harus selalu menanyakan apa yang terjadi disekolah hari itu. Beberapa nama temannya Arkaan juga mulai hafal. Mulai menikmati tempat formal bernama sekolah. #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Teman Sebaya

Bermain dengan teman sebaya memang lebih menyenangkan. Karena seumur tentu lebih bisa satu frekuensi. Hari ini kopdar pengurus Iip jogja diadakan di rumah saya. Arkaan dan Qila sudah sibuk sejak pagi. Sibuk bertanya siapakah yang datang ke rumah. Sibuk juga menyiapkan mainan dan hal lain untuk nanti, untuk teman-teman katanya. Hari semakin siang, Arkaan dan Aqila yang mulai gelisah menanti kedatangan teman. Alhamdulillah akhirnya datang. Teman sebaya. Yang awalnya malu dan ga pernah ngobrol lama kelamaan bercanda dan saling ngobrol. Entah bermain apa. Sepertinya seru sekali. Bahkan merasa sedih saat temannya mau beranjak pulang. Dan pertanyaan saat itu,  "kapan teman Arkaan main lagi bunda?" #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Mari Menari

Saat mendengar musik, badan Aqila selalu bergoyang. Entah itu tangan, kaki atau sekedar mengangguk-angguk. Sepulang menjemput kakak Arkaan sekolah. Dirumah saya pendengarkan lagu anak-anak. Arkaan nyeletuk, "itu kaya lagu di sekolah Arkaan."  Sementara adiknya asyik bergoyang seakan menikmati irama musik. Dan diapun bilang,  "bunda, lihat, Aqila lagi nari." Sayapun tersenyum melihat tingkah laku Aqila. Seperti dia sangat menikmati lagu dan mengekspresikan dengan menari. Dia hanya butuh diapresiasi. Sesekali saya dan sang kakak bertepuk tangan dengan tarian Aqila. Seakan ingat lirik sebuah lagu,  "menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga." Bahwa kebahagiaan memang sederhana ketika kita mampu menikmatinya. Dan Aqila kecil tetap semangat untuk menari,  tersenyum bahagia. #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Peduli Pada Kebersihan

Sejak kecil, saat Arkaan sudah mulai tahu tentang sampah dan mulai bisa diinstruksi untuk membuang sampah pada tempatnya, kira-kira umur 2 tahun waktu itu. Yandanya yang juga punya kebiasaan sama saat kecil. Menurunkan kebiasaan itu pada Arkaan. Setelah Arkaan memakan kue yang dibungkus selalu ada kalimat yang mengikuti "buang sampah ke tempat sampah ya" sambil menuntun Arkaan membawa bungkusan menuju tempat sampah. Hingga setelah Arkaan kini umur 5,5 tahun. Ia semakin terbiasa dan merasa risih melihat sampah berceceran. Hari ini kami bertamu kesalah satu rumah teman Yandanya. Disana Arkaan antusias karena dimeja tamu sudah tersedia banyak toples kue dan permen. Yang bikin Arkaan lebih antusias lagi adalah sebuah benda warna pink berdiri sejajar dengan meja. Adiknya pun ikut antusias, "bunda, itu tempat sampah ya bunda." Begitu kata Aqila. Arkaan yang sedari tadi sudah memperhatikan meja itu. Tiba-tiba Arkaan mengumpulkan sampah permen dan beberapa bungkus lain k

Berani Ke Dokter

Anak mana yang jika dengar kata dokter akan tersenyum dan bersemangat? Biasanya anak ketika mendengar kata dokter akan merasa takut dan tidak mau diajak berobat. Aqila sudah 3 hari sakit batuk yang tak kunjung reda. Batuk yang sangat mengganggu. Sebenarnya dia sudah mulai mengeluh untuk merengek ke dokter. Cuman  saya belum mengabulkan,  saya menganggap sakitnya ya biasa saja. Toh masih doyan makan dan minum. Dan malam ini akhirnya saya dan suami mengantar Aqila ke dokter. Alhamdulillah kami memakai layanan bpjs dan memilih faskes 1 dokter umum. Jadi berasa punya dokter pribadi. Hehehe Sesampainya di praktek dokter Aqila merasa bosan karena harus antri. Di sinilah saya memberi pengertian dan melatih kesabaran Aqila. Tiba giliran Aqila masuk ke ruang dokter. Ia semakin bersemangat saat dokter mengajaknya berbaring, mengecek mulut dan memeriksa dada. Ada gurat senyum diwajahnya. Bersyukur saya memiliki anak yang berani ke dokter. Dan mau berlatih untuk sabar. Cepet sembuh ya nak. Soal

Peraturan

Hari ini kegiatan seperti biasa. Saat setelah mengantar sekolah Arkaan saya mendapat berita duka. Salah satu teman SMA meninggal. Teman yang sama-sama domisili Yogyakarta. Arkaan dan Aqila hari ini saya latih untuk berani dan mandiri saat saya tidak ada. Saya takziyah dan tidak mengajak mereka pergi. Untuk membuat mereka ikhlas,  saya harus cerita dahulu tentang banyak hal. Akhirnya mereka berdua mengikhlaskan. Sebenarnya ini kali kesekian Arkaan dan Aqila menengek minta ikut. Tapi saya tetap tidak mau mengajaknya. Jadi biar arkaan merasa nyaman dan aman saat tidak ada saya,  mulailah saya menceritakan hal-hal yang membuat mereka berfikir,  merasa dan ikhlas jika bundanya pergi. Arkaan dan Qila adalah tipe anak yang apa-apa harus bunda,  pengen ikut bunda,  mau sama bunda. Dihari inilah anak-anak mulai mengerti keadaan. Mereka rela tidak diajak dan mereka tidak nagih oleh-oleh. Artinya mereka mampu untuk ikhlas dan mengerti. Sepulang melayat, saya diserbu dengan pertanyaan Arkaan. &q

Bebaskan Mereka

Susah rasanya untuk tidak was-was pada kedua anak yang aktif ini. Saya selalu khawatir saat Arkaan dan Aqila bermain hal yang lebih menantang. Sejak Arkaan sekolah Tk, Aqila pun ikut bahagia karena bisa menikmati area bermain di Tk tempat kakaknya bersekolah. Banyak permainan yang ternyata melatih ketangkasan. Maka sejak hari sekolah itu saya harus mengontrol perasaan saya sendiri agar Arkaan dan Qila bisa percaya diri dan bermain dengan bebas. Saya cukup mengawasi saja. Saat anak diberi kebebasan untuk melatih motoriknya,  saat itu pula anak akan merasa percaya diri. Percaya untuk melangkah dan mengambil keputusan. Beberapa permainan di Tk memang ada yang membuat saya was-was. Terutama saat Aqila mulai beraksi. Tapi saya menenangkan diri saya untuk tetap mensuport Aqila. Ternyata efeknya ia dan kakaknya menikmati permainan dan berani melakukan hal yang menantang. Di situlah terlatih perkembangan motoriknya. #Level2 #BunsayIIP #MelatihKemandirian #Tantangan10hari

Sekolah Formal = Melatih Kedisiplinan

17.7.17 adalah angka yang terlihat cantik dilihat. Banyak orang memposting hal istimewa di hari itu di akun sosial medianya. Karena hp bermasalah, beberapa catatan saya mangkrak tak saya lanjutkan. Dihari itu, hari pertama kali Arkaan masuk sekolah. 17 Juli 2017, Arkaan memakai seragam merah. Hari itu pula bercampur aduk rasanya. Saya sendiri sudah mulai deg-degan dari semalam, Arkaan pun terlihat semangat dengan hari esok. Hari pertama sekolah. Baju, sepatu, tas dan hal lain sudah siap. Bahkan adiknya Aqila pun ikut sibuk dan harus memakai segala yang sama dengan kakaknya. Bersekolah artinya Arkaan harus mulai disiplin dengan waktu. Pagi hari ia harus bangun lebih cepat, bersiap-siap dan berangkat ke sekolah. Disiplin juga ketika pulang dan tidur lebih cepat. Alhamdulillah perubahan ritme waktu tersebut bisa Arkaan lakukan tanpa mengeluh. Ia merasa senang dan matanya berbinar. Di sekolah ternyata ia cepat sekali beradaptasi. Tanpa saya ia bisa. Ia berani. Kekhawatiran saya selama ini

Komprod day#9 Our Time

Our Time Aqila itu jika di rumah hanya ada saya dan Arkaan. Seharian dia akan menjadi anak gadis yang manis. Mulai dari membantu saya mengerjakan pekerjaan rumah. Mengambil makanan atau minuman untuk kakaknya dan bermain tanpa rewel ataupun tantrum. Berkata lemah lembut dan baik. Karena sikap Aqila hari ini membawa energi positif bagi saya dan Arkaan. Kita melalui project belajar hari ini dengan bahagia. Bagi saya keadaaan Aqila saat ini adalah moment langka yang susah didapatkan. Maklum, saya masih tinggal numpang di rumah mertua. Jadi ketika tidak ada orang lain di rumah, maka saya akan memanfaatkan banyak hal untuk itu. Bahagia yang sederhana ketika saya, Aqila dan Arkaan hanya bertiga di rumah. Our Time. #level1 #day9 #tantangan10 hari #komunikasiproduktif #kuliahbunsayiip

Komprod Day #4 Pilihan

Percayalah, Mereka Punya Pilihan Maga adalah tempat favorit Arkaan dan Qila berbelanja. Karena memang Maga tempat terdekat dari rumah dan bisa dijangkau jalan kaki. Mereka selalu antusias jika saya sudah mengajak mereka untuk ikut berbelanja. Karena apa? Mereka akan saya ijinkan membawa troli. Kebetulan troli di Maga ukurannya ada yang paling kecil, sangat mudah untuk didorong oleh Arkaan dan Qila. Akhirnya berbelanja pun dimulai. Saya selalu memberikan kesempatan satu per satu. Arkaan pegang trolinya sendiri, begitupun Aqila. Dan saya akan menawarkan barang apa saja yang mereka ambil. Dari rumah, sudah ada nita, mereka ingin beli sandal baru. Akhirnya Arkaan lah yang memilih model sandal untuk dirinya dan adiknya. Saya hanya membantu mencarikan ukuran yang pas. Untuk selera camilan pun, saya serahkan sepenuhnya mereka memilih. Mereka punya selera. Saya hanya akan menyarankan jika ada camilan yang memang tidak bisa mereka konsumsi, maka saya akan pilihkan alternatif lain yang d

Komprod Day #3 Bullying

Bullying? Oh, No "Ih, ko aku dibully." Protes dari salah satu anak yang tengah bermain bersama teman-teman. Dan bagi Arkaan yang masih umur 5 tahun, bully adalah kata asing baginya. Begitu melihat tatapan penuh rasa ingin tahu Arkaan,  saya kemudian berusaha menjelaskan dengan kalimat yang sederhana. "Bully itu kalo ada temen lagi asyik main, terus temen satunya ngeledekin, atau berkata kasar sama temannya." Arkaan masih belum ngeh dan saya mulai mencontohkan beberapa gerakan. Pukulan kecil dan kata-kata bertujuan mengusir saya peragakan. Sepertinya Arkaan mengangguk pelan dan mulai mengerti. Lantas saya jadi kepikiran bagaimana ya kalo di sekolah? Arkaan masuk TK, apakah dia aman dari bullying? Apakah teman sebayanya berperilaku baik? Mulailah naluri protektif sebagai ibu dan rasa ketakutan itu muncul. Seharusnya saya tak boleh merasa ciut dengan perasaan saya sendiri. Tapi perasaan spontan ini muncul. Ketika teman-teman Arkaan satu komplek yang rata-rata mere