Suara Hati Sang Fasilitator

"Menjadi Fasilitator itu pilihan, maka jalankan dengan hati. Karena manusia terbaik adalah ia yang mau berbagi dan melayani tanpa diminta." (Putri Utami DN)

Fasilitator adalah orang yang memfasilitasi. Ia akan melakukan, mengkoordinasikan dan membuat nyaman sebuah kelas. Apa yang dibutuhkan di kelas itu, si Fasilitator siap memberikan yang terbaik.

Belajar mengenal diri sendiri merupakan komponen penting saat akan menjadi Fasilitator. Karena seorang Fasilitator harus mampu dan siap dalam kondisi apapun. Bersikap netral serta selalu menyebarkan aura kebaikan. Saya adalah orang yang sangat suka berbincang, suka menulis dan sangat suka dengan lingkungan baru. Bagi saya hal yang baru adalah ilmu baru. Saya akan berusaha yang terbaik untuk hadir menjadi yang terbaik. Mempersembahkan  yang terbaik pula.

Dalam sebuah komunitas, peran falitator sangatlah penting, ia bagaikan jembatan menuju sebuah komunitas. Dari Fasilitator lah para peserta mempunyai gambaran dan hal baru. Yang kemudian selanjutnya akan lahir "diri baru".

Kelas dengan ragam manusia menuntut seorang Fasilitator bekerja keras menciptakan suasana yang dinamis dan kondusif. Suasana hangat, layaknya di rumah. Harus juga menyajikan jadwal sesuai waktu. Serta memberikan semangat di kelas. Membuat perangkat kelas dan sering berdiskusi untuk peningkatan pemahaman yang utuh.

Kebenaran dimulai dari sebuah keraguan, salah satunya khawatir. "nanti gimana ya", "aku sanggup ga ya", "duh, pesertanya pintar-pintar nih." Sederet kalimat yang luar dari diri sendiri. Tak apa,  artinya diri kita siap dengan semua itu. Bahwa khawatir itu membuat kita berusaha mencari solusi agar berada di jalan yang benar. Melakukan hal yang benar dan terbaik. Melayani dengan hati. Hadir utuh dengan hati.

Bagaimana pun bentuknya, setiap ada lingkungan baru. Seorang manusia pasti berusaha untuk beradaptasi. Saat ritme kelas TfFM tabrakan dengan jadwal saya. Maka saya harus cepat mencermati serta mencerna banyak hal yang harus di pahami. Saya ini paling bersemangat dengan hal baru. Maka ketika ada tawaran isi materi, saya mengajukan diri. Menempa diri. Disitulah saya belajar lagi. Belajar mengosongkan gelas. Kemudian mentransfer ilmu yang diperoleh. Prinsip saya, berbagi dan melayani dengan hati. Maka persembahkan yang terbaik.

Salam hangat,
Putri Utami DN
Manajer Online IIP Yogyakarta
Dari Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Tanda Baca