Matematika Allah

Kali ini disaat Jogja berduka. Saya bercerita kepada Arkaan dan Aqila tentang cerita Jogja dan segala hal yang sekarang terjadi. Fenomena alam serta kesedihan Jogja. Ini karena Arkaan dan Aqila merasa bosan dengan keadaan rumah yang mati total listriknya karena konsleting listrik.

Sepertinya mereka mengerti apa yang saya bicarakan. Saya bilang bahwa semua berdoa, berhitung tentang segala kemungkinan yang terjadi. Yang tinggal di dekat sungai harus waspada dengan longsor ataupun banjir. Mereka siaga. Namun, segala adalah milik Allah, kehendak Allah. Ya, disitulah matematika Allah. Kita sibuk berhitung dengan apa yang belum Allah beri, sementara Allah maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya.

Kata Qila, "kalo qila besar, nanti qila bantu orang ya." Sementara Arkaan bertanya banyak hal. Bagaimana mereka makan, mereka tidur dan pertanyaan lain. Arkaan mulai berhitung dengan beberapa gambar yang saya sodorkan. Sementara Aqila bercerita tentang bonekanya. Dan Matematika Allah adalah perhitungan terbaik dari segala hitungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku