Rintik Hujan dan Matematika

"Bunda kenapa ini air menetes terus? Kata Arkaan."Iya kak, ini hujan deras jadi bocor deh dan airnya netes terus. Ayo kita kasih ember yuk."

Akhirnya Arkaan bermain menghitung tetes hujan. Lebih tepatnya tetes air yang bocor dari atap. Saya hitung setengah menit dan Arkaan menghitung berapa banyak tetesan yang turun.

Malamnya masih berlanjut untuk belajar lagi. Hanya saja akibat konslet listrik rumah jadi padam hingga PLN tiba menolong. Akhirnya Arkaan belajar menghitung lilin, membandingkan panjang dan pendek lilin dengan penggaris. Bahkan memperhatikan api yang membakar lilin.

Arkaan lebih suka belajar matematika dengan langsung praktek. Ia lebih banyak mengamati kemudian mengaplikasikan. Ternyata belajar matematika itu mengasyikkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku