Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Aku dan Kenanganku yang Paling Berkesan

Kisah ini tentang bagaimana aku memaknai hari-hariku bersama anak-anak dan suami. Menjadi Ibu tentu banyak moment yang terlewati. Banyak kenangan yang layak diabadikan dalam memori. Bagiku keluarga adalah hal utama dari segalanya. Kenangan itu, kenangan dimana kami pernah tinggal di kota Paris Van Java. Disana kami hidup dari titik nol. Menikmati rutinitas pagi di kota Bandung. Tinggal dekat masjid yang setiap saat selalu tepat waktu berjamaah, yang setiap jumat halaman rumah jadi tempat sholat. Pelataran masjid menjadi saksi bisu si anak bungsu belajar berjalan. Menjadi saksi ketika kakak sulung sedang gemar bermain mobil sambil tiduran. Di Bandung aku merasakah hawa sejuk dan menikmati berbagai macam kuliner serta tempat-tempat wisata. Merasakan barunya karpet rumput hijau masjid raya Bandung. Melihat megahnya perayaan menjelang Konferensi Asia Afrika tahun 2016. Sudah hal biasa bertemu macet di beberapa titik daerah Bandung. Apalagi saat musim liburan. Sudah hal biasa menempuh

Lamaran Tukang Gojek

Gambar
Saat hati sudah tertaut maka segeralah melamar dan melanjutkan berjalan menuju gerbang suci. Dimas, adik bungsu saya. Umurnya masih 22 tahun. Namun ia mengambil langkah besar dalam kehidupan ini. Menikahi seorang wanita untuk ukuran materi bukanlah perkara mudah. Ada yang bilang, "lho kamu belum kerja udah mau nikah?". Jadi menurut pandangan orang, menikah itu harus kerja dulu, mapan dulu. Karena ujung-ujungnya akan ada suara, "anakmu dikasih makan apa?" ya kalo di Indonesia nasi tentunya. Nasi Padang juga enak hahaha. Tanggal 24 Juni 2018 kemarin, Dimas memberanikan diri melamar seseorang yang dia tautkan hatinya, yang dia jadikan wanita itu wanita terpilih dalam hidupnya untuk melengkapi perjalannya. Secara lahir batin adik bungsu saya siap menempuh hal lebih besar lagi. Awalnya prosesi lamaran berjalan seperti biasa layaknya orang-orang melamar. Namun ada keharuan disana saat ditanya, "Cincin ini hasil dari mana?" kata perwakilan dari keluarga wanita

Tentang 30DWC 13

Belajar itu sepanjang hayat. Begitu memang seharusnya. Saya mencoba menempa diri lagi di 30DWC jilid 13. Merasa punya teman satu passion. Membaca beragam tulisan dari teman-teman penulis. Belajar untuk fokus dalam menulis dan belajar memanajemen waktu bahwa ternyata kita mampu menulis setiap hari tanpa jeda. Di squad 2 saya berkumpul dengan teman-teman penulis yang punya ciri khas masing-masing dalam tulisannya. Beberapa teman memang saya kenal di dunia online lebih dulu. Dan beruntung saya memiliki gurdian yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada kami para anggota. Yang kadang suka lupa sama tema dan telat setoran. Serta online hanya saat setor link saja. Namun guardian kami ini tetap senyum semangat. Kadang hampir lupa saya ini untuk setor tulisan. Alhamdulillah ingat karena update sang guardian meskipun berada di injury time. Di 30DWC Jilid 13 ini tulisan saya campur aduk setiap hari. Kadang fiksi, kadang artikel dan kadang menulis tentang anak-anak. Dan ternyata dari sek

10 Aplikasi  Penting di HP Jika  Kamu Hobi  Menulis

Jika hobimu menulis, ini bisa jadi referensi buat kamu untuk memasang beberapa aplikasi pendukung yang harus ada di hp kamu. 1.Colornote Aplikasi ini mudah banget digunakan dan lebih enak saat dipakai. Bisa menyimpan banyak  tulisan. Dan disesuaikan dengan warna. Misal, difolder colornote, saat menceritakan soal anak, background merah. Tentang tips dan info bisa memilih background warna biru, dst. Hal ini akan sangat memudahkan kamu untuk mencari tulisanmu berdasarkan kelompok warna. 2. Drive  Kegunaannya sebagai back up tulisan kita yang sudah panjang lebar diketik harus di save di drive. Jika kamu tak ingin kehilangan catatanmu. Sakit jendral! Ketika tulisanmu sudah panjang kali lebar tiba-tiba hilang begitu saja. 3.Word  Tahu donk  aplikasi  ini. Sekarang  sih keren  ya, bisa dimana  kapan  saja menulis  via word tanpa  harus  pake  laptop/komputer. Edit sana, edit sini. Dan file langsung  bisa kirim  via email. 4.Crome  Crome  ini membantu  saya mencari  informasi  dan dat

Titik Akhir di Negeri Peri Part 9

Gambar
Kata Ibu, "wanita itu harus punya karsa dalam dirinya. Karsa kepada diri dan kepada sekitar." Ya, daya dan kekuatan dalam diri tentu menjadi modal utama untuk hidup bahagia tanpa tekanan. Sehingga menular kebaikan untuk orang-orang sekitar. Namun, tidak denganku, seakan kekuatan telah hilang dalam diriku. Berganti dengan kelemahan melawan masa lalu. Susah untuk membangun karsaku sendiri. Dan aku tahu, Ibu selalu membantuku. Terkadang aku ingin kembali ke masa kecilku. Dimana aku tak memiliki beban dan selalu terlihat kuat. Beban masa lalu ini yang melemahkan kekuatanku sendiri. Aku memang belum mampu melawannya. Namun, aku akan berusaha. "Sa, jangan pernah berpikir untuk menyerah ya" kata Ibu kepadaku. "Iya Bu, bagi Dessa, menyerah artinya Dessa membuat Ibu makin sedih" kataku. Setidaknya saat ini, aku punya Ibu yang sangat hebat. Ibu selalu punya kekuatan untuk bertahan dan membuat dirinya bahagia. Apapun kondisinya. Ada dorongan kuat dalam diri Ibu

Ibu, Gadget dan Media Sosial

"Seorang ibu menjadi tangguh ketika ia mampu menempatkan diri dalam segala kondisi. Dan bangga menjadi dirinya sendiri." (Putri Utami DN) Kita tidak lagi hidup di zaman dahulu, zaman orang tua kita hanya berkomunikasi melalui surat, faximile atau telepon rumah. Kita hidup dizaman lebih canggih lagi. Zaman dimana gadget dan media sosial menjadi hal lumrah, menjadi barang yang dicari dan dipergunakan sangat intensif. Dari data Web kementerian riset dan teknologi menyatakan bahwa "Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. " Dari data tersebut bisa dipastikan kita merupakan bagian dari pengguna aktif smartphone. Sebagai ibu yang hidup di z aman digital dan maraknya gadget serta media sosial. Maka ibu memperoleh berbagai arus informasi dari gadget dan media sosial, lebih cepat dan efektif. Seorang ibu diera digital akan lebih banyak mengakses segala hal lewat gadget dan me

Titik Akhir di Negeri Peri Part 8

Gambar
"Hai Dessa, kali ini kak Kania akan berbagi cerita tentang salah satu menara yang fenomenal di Irlandia. Siap kan?" begitu bunyi awal email yang kak Kania kirimkan kepadaku. Aku tersenyum, aku siap membaca dan siap merasakan seperti apa menikmati menara tersebut yang konon katanya merupakan menara paling terkenal di Irlandia. Dari Cork untuk menuju Waterford, jarak tempuhnya 122 km. Dan kakak lebih suka menikmati perjalanan itu dengan naik mobil. Sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai ke menara. Rasanya jadi ingat Indonesia saat menemui pemandangan padang rumput hijau disepanjang jalan. Kalau di Indonesia pasti kanan kiri kakak sawah hijau yang membentang. Namanya menara Reginald. Dikenal sebagai menaranya bangsa viking . Menara tersebut berbentuk melingkar menjulang ke atas. Menara Reginald sudah ada sejak abad ke 13 lho. Dan nama menara tersebut berasal dari nama Ragnall MacGillemaire, seorang warga  Irlandia Viking yang memerintah kota tersebut sebelum dipenjara oleh ora

Titik Akhir di Negeri Peri Part 7

Gambar
"Berusahalah untuk berdamai dengan masa lalu. Tidakkah kamu merasa tersiksa jika keadaanmu kini kadang tertekan karena masa lalu?" suara itu lirih memenuhi telingaku. Suara dalam diriku berusaha menghiburku. Kata Bu Dea, Psikiater yang mendampingiku, aku mulai sembuh. Mulai terbuka, mulai menerima. Iya aku tahu, hatiku terlalu rusak untuk bisa memaafkan. Segala teori tentang kata maaf sudah habis kutelan. Namun, tetap saja hati ini beku. Bagaimana bisa aku menghapus masa lalu kecuali aku tak pernah mengalaminya? Trauma kecil yang dibuat Bapak berakibat buruk pada masa depanku menjadi hal besar yang selalu menghantuiku. "Kamu dendam pada orang yang sudah bernyawa? Bagaimana caramu membalasnya? Haruskan kamu membalasnya?" pikiran dari diriku berbisik kepadaku. "Maafkan, kemudian selesai." Kalimat itu terngiang di kepala. "Tidak semudah itu!" kataku. Jika sudah begini, biasanya aku akan cek email dari kak Kania. Berharap ada cerita baru tentang

Monster

Akhir-akhir ini kehidupanku dan kak Rudi mulai berubah. Ada tamu tak diundang. Aku menyebutnya 'monster'. Kak Rudi yang kuat terlihat lemah sekarang. Kak Rudi yang periang terlihat pendiam sekarang. Dan kak Rudi yang pemaaf terlihat suka marah-marah. Aku terdiam menatap kosong dari jendela, seharusnya aku melindungi kak Rudi melawan moster itu dan membunuhnya. Kak Rudi memakai perisai, kak Rudi terlihat kuat seperti kesatria. Aku sangat hafal,  dia selalu datang tiap malam pukul 9. Kak Rudi selalu gemetar saat dia datang. Aku selalu mendengar jeritan Kak Rudi dari kamarku. Ini bukan kali pertama aku dengan Kak Rudi bertemu dengannya. Aku sedih melihat Kak Rudi melawannya sendiri, kadang jeritan Kak Rudi terdengar parau. Aku berusaha membantu kak Rudi melawannya dengan memegang tangan kak Rudi  erat-erat. Berkomat-kamit mulutku melantunkan doa. Kak Rudi semakin mengerang namun disela jeritannya, Kak Rudi terlihat melantunkan doa yang sama. Sampai akhirnya semua itu berakhir.

Perubahan Diri

Tidak ada manusia yang sempurna. Tiap hari adalah perbaikan demi perbaikan. Disaat kita melakukan sebuah kesalahan maka yang muncul dari diri kita adalah hasrat untuk berubah menjadi lebih baik agar tidak melakukan kesalahan yang sama. "Berani berubah atau kalah" kalimat tersebut saya jumpai saat perkuliahan online Institut Ibu Profesional. Bagiamana seorang Ibu ditempa dalam beberapa pekan sehingga merasa harus bisa berubah. Bukan tidak mejadi diri sendiri, melainkan menjadi diri yang baru. Kadang di depan mata kita sebuah kebenaran sudah jelas. Namun kita memilih jalan yang salah dahulu. Begitulah seorang Ibu, tak luput dari kesalahan demi kesalahan. Namun, bukan berarti harus terpuruk karena tentunya seorang Ibu punya niat untuk berubah. Menerima keadaan diri dan menjadi Ibu yang terbaik untuk keluarga. Niat adalah pondasi utama seseorang untuk melakukan perubahan. Dimulai dari diri sendiri dengan cara mencintai diri, memuliakan diri dan menjadikan diri ini layak untuk

Menguatkan Jiwa Anak dengan Fitrahnya

Siapkan anakmu untuk meluncur bak busur panah yang siap melesat kapan saja. Arahkan untuk menjadi manusia mulia di muka bumi. Mendidik anak harus sesuai fitrah. Dan jiwa mereka adalah jiwa-jiwa fitrah. Bekal pertama mereka adalah mengenalkan fitrah keimanan kepada anak-anak. Kenalkan aqidah sejak dini, menanamkan kuat-kuat aqidah dalam diri seorang anak. Agar kelak jiwanya tetap kuat memegang teguh aqidahnya. Kedua adalah fitrah belajar. Setiap anak dalam jiwanya memiliki naluri untuk belajar lebih baik. Seperti bayi yang mulai belajar untuk merangkak, kemudian berdiri dan berjalan. Anak-anak akan melalui tahap demi tahap pembelajaran tersebut. Ketiga adalah fitrah sosial. Dimana anak-anak akan beinteraksi dengan teman sebaya dan lingkunganya. Kuatkan jiwa mereka agar mereka menjadi percaya diri dilingkungan sosialnya. Keempat adalh fitrah bakat. Secara alami anak-anak memiliki bakat yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta. Maka kuatkan jiwanya dan beri dorongan semangat untuk meng

Titik Akhir di Negeri Peri Part 6

Gambar
Tanah itu masih basah. Masih terasa sesak dada ini. Menahan jatuhnya air mata. Kupandang wajah Ibu. Dia pasti lebih sakit lagi. Aku tahu hubunganku dengan Bapak memang tak baik. Namun, kepergiannya di pagi itu membuatku sedih dan duka. Aku yakin Ibuku merasakan hal yang lebih duka lagi. Ibu, wanita tegar yang selalu setia mendampingi Bapak. Rela menerima apapun. Tanpa syarat, karena Ibu hanya punya cinta dalam hatinya. Ibu, seorang yang sangat tegar dan sabar. Selalu memperkaya jiwanya dengan keikhlasan menjalani hidup. Ya, aku tahu, Ibu sangat mencintai Bapak. Meskipun Bapak memiliki sisi buruk yang membuat Ibu tak berdaya. Namun Ibu bertahan. Menahan dan menata emosinya. Karena itulah cinta. Ibu mencintai Ayah dengan segala jiwa dan raganya. Saat itu, saat tubuh Bapak dimasukkan ke liang lahat, kulihat wajah Ibu begitu berduka. Tak ada air mata hanya gurat wajah dengan kesedihan yang mendalam. Ibu melepas cinta sejatinya. Tugas Ibu selesai mendampingi belahan jiwanya. Mencintai A

Titik Akhir di Negeri Peri Part 5

Gambar
Sebuah album masa kecil berwarna jingga, kupegang erat-erat. Ternyata sisi lain diriku berharap mengenang masa kecilku kembali. Dimana Bapak menjadi Bapak yang peduli dan sangat penyayang kepada anaknya. Ikut bermain bersama kami. Saat itu umurku masih 4 tahun. Namun, aku masih ingat kenangan itu. Kenangan Bapak menggendongku di punggung. Kak Kania mengejar kami dari belakang. Ya, kami bermain bersama menikmati senja di sebuah taman Kota Bandung. Saat itu aku merasakan bahagia sebagai anak kecil. Tubuhku serasa melayang. Bapakku waktu itu adalah B apak yang penuh kasih sayang dan tak pernah marah-marah. *** "Kenapa kamu dilahirkan memiliki otak yang pas-pasan Dessa? Harusnya bukan sekolah formal melainkan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus!" Bapak membentakku. Aku paling lemah dalam pelajaran matematika. Rasanya berat jika aku aku memikirkan angka-angka. Belum lagi guru sekolahku yang menurutku tak mampu mengajarkan pelajaran itu dengan baik. Aku berusaha melupakan k

Prambanan Tempat Wisata Ramah Anak

Gambar
Candi Prambanan adalah sebuah candi yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Namun orang lebih banyak tahu bahwa Prambanan termasuk wilayah Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan merupakan warisan budaya UNESCO. Candi Prambanan berjarak 17 Km dari Yogyakarta. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara. Maka banyak turis mancanegara berkunjung ke Prambanan. Sebelum memasuki kawasan Prambanan yang luas, kita dapat membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiket masuk Prambanan cukup terjangkau, Rp. 40.000 untuk dewasa dan Rp.20.000 untuk anak-anak diatas 3 tahun. Dan berbeda harga untuk turis mancanegara. Memasuki kawasan Prambanan kita akan disuguhkan dengan banyaknya tempat lapang untuk berkegiatan, misalnya outbond atau hanya sekedar berkumpul bersama. Untuk menuju candi Prambanan kita harus berjalan jauh. Dan bagi anak-anak, bermain di tempat luas kawasan Prambanan adalah hal yang menyenangkan. Mereka bi

Ciptakan Alasan dalam Hidup

Gambar
1. Tuhan Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah. Beberapa hari lalu, teman saya bercerita tentang kematian pasangan hidupnya dalam titik paling rendah, ia merasa sangat terpuruk, berharap pasangannya hidup kembali. Namun, ia ingat bahwa segala yang terjadi karena Tuhan berkehendak. Dia mencari alasan dan mencari Tuhan di malam yang sunyi, memasrahkan segalanya. Hingga hanya terdengar suara hatinya sendiri. Ia belajar mencintai takdirnya. Disisi lain teman saya bercerita bahwa ia mengalami hal yang mengerikan dalam rumahtangga. Pada akhirnya ia berkata bahwa ia kuat karena Tuhan. Ia masih punya Tuhan sebagai tempat mengadu, ia masih punya Tuhan sebagai sandaran yang tak pernah lelah. Ia berpasrah. Biar Tuhan yang putuskan. 2. Keluarga Kita terkadang lupa, bahwa sa

Ciptakan 7 Hal Bahagia Yuk Ma!

Gambar
  Bahagiakah Mama hari ini? Atau malah merasa galau dengan keadaan? Bukankah bahagia itu sederhana? Bukankah bahagia itu bisa kita ciptakan? Karena saat Tuhan masih memberi kesempatan kita untuk hidup, maka kita berkah bahagia. Dan masing-masing Mama punya persepsi bahagia dalam kehidupannya. Ada yang bahagia karena punya harta melimpah, ada yang bahagia karena sering jalan-jalan ke luar negeri. Kalau Mama? Lihatlah Ma, lihat dari hal sederhana. Biarkan diri kita memilih untuk mencipta bahagia dengan cara kita, bukan dengan cara orang lain.  Ada 7 hal yang bisa kita ciptakan untuk bahagia. Simak yuk Ma.  1. Pengurus Keluarga Sudah menjadi hal yang umum ketika kita menjadi seorang ibu, maka keluarga adalah hal utama. Mari mengawali kebahagiaan berawal dari tempat bernama rumah. Rumah adalah pusat gravitasi keluarga. Dari sana lah seorang istri, seorang ibu akan memulai banyak hal bersama keluarga. Wanita memiliki peran dominan dalam mengurus keluarga. Ia akan punya banyak kesempatan unt

Kematian Instan

Gambar
Saat melihat foto bertebaran dimana-mana atas kejadian hari ini. Saya terdiam dan bertanya padamu. "Bu, apa yang telah engkau lakukan bu? Apa pikiranmu kala itu saat berniat dan melangkahkan kaki?" Ok, saya tahu, kamu begitu pasti suamimu yang mendaulat untuk melakukan hal tersebut. Tanpa basa basi, kamu manut saja ya bu, sebagai istri. Saya juga begitu, sama, kita manut kalau didaulat suami. Saya sedih bu, melihat wajah anak-anakmu dimana-mana. Saya sedih bu, melihat facebookmu yang berisi foto anak-anakmu. Umur meraka adalah umur bermain. Otak meraka hanya penuh dengan permainan dan kebahagiaan. Mereka tak mengerti apa yang kamu lakukan bu. Apa yang bapaknya lakukan. Mereka belum mengerti. Wajah polos dua anak perempuan yang ada di media sosial terpajang dimana-mana. Stop cukup! Mungkin jika mereka mampu memilih mereka memilih untuk tak lahir dari rahimmu bu. Namun, mereka tak mampu memilih. Mereka menurut saja garis takdir Tuhan. Hari itu pun mereka tak memikirkan akan m

3 Kekuatan Dalam Menjalani Hidup

1. Tuhan Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah. Beberapa hari lalu, teman saya bercerita tentang kematian pasangan hidupnya dalam titik paling rendah, ia merasa sangat terpuruk, berharap pasangannya hidup kembali. Namun, ia ingat bahwa segala yang terjadi karena Tuhan berkehendak. Dia mencari alasan dan mencari Tuhan di malam yang sunyi, memasrahkan segalanya. Hingga hanya terdengar suara hatinya sendiri. Ia belajar mencintai takdirnya. Disisi lain teman saya bercerita bahwa ia mengalami hal yang mengerikan dalam rumahtangga. Pada akhirnya ia berkata bahwa ia kuat karena Tuhan. Ia masih punya Tuhan sebagai tempat mengadu, ia masih punya Tuhan sebagai sandaran yang tak pernah lelah. Ia berpasrah. Biar Tuhan yang putuskan. 2. Keluarga Kita terkadang lupa, bahwa saat kita ter

Titik Akhir di Negeri Peri Part 4

Gambar
Kubuka mata perlahan, Ibu mengenggam erat tanganku. "Bu, Dessa kira Dessa tidak akan bertemu Ibu lagi " aku langsung mulai bicara. "Dessa, jangan terlalu memikirkan hal yang sudah terjadi. Berusahalah untuk ikhlas" Ibu malah menasehatiku. "Dokter bilang, jika pikiranmu sudah tenang, kamu boleh pulang ke rumah" Ibu melanjutkan. Sebenarnya aku tak ingin memikirkan masa laluku. Namun terkadang sakit hati itu muncul kembali. Disini dihatiku. Aku kini melihat wajah Ibuku, wajah yang selalu tegar dalam kondisi apapun. "Sa, Bapakmu itu sebenarnya baik, hanya saja ada yang belum tuntas dengan masa lalunya. Bapak pernah bercerita ke Ibu, sering dipukul oleh orangtuanya. Efeknya Bapak mengalami banyak ganguan jiwa setelah dewasa. Kadang Bapak marah-marah terhadap sesuatu dan melampiaskan ke Ibu. Padahal sesuatu itu bisa dihadapi dengan kepala dingin. Tapi tidak untuk Bapak. Bapak akan mencari seribu kelasahan Ibu. Tapi Sa, bagaimana pun juga Bapak adalah

Andai Aku Menjadi Fasilitator Bunda sayang

Gambar
Andai Aku Menjadi Fasilitator Bunda Sayang Saya akan berusaha memaksimalkan potensi diri. Bersama teman-teman bunsay belajar, berbagi dan melayani teman-teman. Memudahkan teman-teman agar semangat dalam menjawab tantangan bunda sayang. Selain ada badge standar bunsay. Saya pribadi akan memilih satu yang paling diantara outstanding Performance untuk diberikan sertifikat penghargaan kelas karena konsistensi dan tulisannya yang menginspirasi. Tentunya banyak hal yang harus saya siapkan dan saya pelajari, dalam melakukan hal tersebut saya akan mengupgrade diri saya serta melihat potensi teman-teman bunsay. Apa yang nantinya bisa dibagi oleh teman-teman di dalam grup. Biasanya sebagai fasilitator, kita menjadi contoh para peserta bunsay. Maka saya pribadi akan berusaha sebaik mungkin menjadi contoh dengan cara sharing dan memberikan wawasan baru kepada para peserta bunsay. Untuk mengikat makna dan persaudaraan dalam kelas. Saya akan membuat program perkelompok. Nantinya di dalam kelompo

Ujian Nasional di Wajah Anak Sekolah Dasar 

Gambar
USBN tingkat SD memang tidak dijadikan sebagai standar kelulusan. Namun untuk tahun ini, hasil ujian tetap akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan penerimaan peserta didik baru. Hal ini menuntut anak-anak untuk belajar lebih keras dalam menempuh ujian. Karena menentukan langkah selanjutnya ke jenjang berikutnya, yaitu SMP. Selain USBN, ada pula Ujian Sekolah (US) yang akan diikuti siswa. Lima mata pelajaran yang diujikan dalam US yaitu: Pendidikan Agama, PPKN, IPS, Seni Budaya, serta Penjaskes (Pendidikan Jasmani Kesehatan). Tentu para anak SD harus siap menghadapi dua ujian, yaitu USBN dan US. Berdasarkan informasi, Ujian Nasional biasa disingkat UN / UNASadalah sistem evaluasi standar pendidikandasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesiaberdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan seca

Titik Akhir di Negeri Peri Part 3

Gambar
Part 3 Hujan pagi ini, kepalaku sakit. Orang dengan gangguan jiwa masa lalu memang terkadang sulit menikmati harinya dengan bahagia. *** "Ini kamu bilang susah?!" suara Bapak menggema dan berteriak ditelingaku. Aku tertunduk sambil menahan tangis. Karena jika menangis Bapak justru akan main fisik. Jadi kutahan air mata ini untuk jatuh. Sementara Ibu hanya terdiam tak mampu berbuat apa-apa, wajahnya berkaca-kaca. Sedikit ada air mata di pipinya. "Jawab! Masa Ujian Kelulusan SD saja kamu tidak mampu? Bapak malu. Kamu lihat si Kania, kakakmu, dia tak pernah absen dari peringkat kelas. Selalu juara 1, masuk ke sekolah favorit. Dan sebentar lagi akan terbang ke Irlandia!" "Pak, Dessa bukan anak yang seperti Bapak kira. Jangan begitu Pak" kak Kania berusaha membelaku. "Diam kamu!" Bapak malah membentak kak Kania. Malam itu diluar hujan deras. Suara petir semakin membuat suasana rumah menjadi suram. Tentang perasaanku, ya aku sakit hati dengan uc

Titik Akhir di Negeri Peri Part 2

Gambar
Part 2 Rutinitas sama setiap hari membuatku bosan. Sekolah kemudian rumah, begitu berulang. Aku lebih memilih sendiri dan mencari sudut ternyaman di sekolah. Konon katanya selalu menjadi buah bibir di kalangan senior. "Kamu, Dessa kan?" Seorang pria tinggi, agak kurus dan berambut ikal menyapaku. Sementara aku asyik  dengan buku yang kubaca. Aku menoleh dan menjawab  seperlunya. Si pria  ini masih tidak beranjak dan mulai  berbicara lagi. "Kamu ditunggu ketua mading tuh di ruang  OSIS, dia ingin bertemu kamu." Aku sontak  kaget. Ketua mading adalah si penulis terkenal itu, juara menulis cerpen seIndonesia tingkat SMA. "Hmm, makasih kak, saya segera ke ruang OSIS." Kataku  singkat. Dengan langkah penuh semangat aku berjalan menuju ruang osis, lebih tepatnya aku bangga sampai dipanggil khusus. Dan pintu ruang  OSIS pun ku ketuk. "Masuk." Kata suara didalam. Aku melangkah Masuk dan melihat ada beberapa senior disitu. Mataku fokus  pada wajah sang

Titik Akhir di Negeri Peri Part 1

Gambar
Part 1 Hujan mengingatkanku akan rasa sakit. Kenangan kecil menari-nari  dalam kepala. Sesak. Bau tanah yang khas setelah hujan turun. Mentari yang sedikit membiaskan  cahayanya. Aku sakit. "Dessa, sudah minum obatnya kan?" Ibu membuyarkan lamunanku. "Emm, Dessa bosan Bu, bosan dengan rutinitas ini." Dengan wajah kosong menatap hujan, aku menjawab seadanya. Ada raut wajah sedih dimata Ibu. Ibu hanya terdiam kemudian meninggalkanku sendiri. ----------------- "Sa, akhirnya masuk sekolah, sudah sembuh Sa?" sapa Mia teman sebangkuku. Aku mengangguk dan terdiam lagi. Aku masih tak bersemangat untuk banyak bercerita. Terlalu sakit.  Pohon beringin besar yang ada di taman sekolah adalah  tempat favoritku untuk duduk sendiri dan menulis. Aku akan memanfaatkan waktu istirahat dan menghabiskannya untuk menulis. Awal September 2011, Itu kali terakhir aku bertemu Kania, kakak pertamaku. Ia tinggal di negeri penghasil keju terbesar di dunia. Ia selalu membawakan

Si Gajah

Gambar
Hari ini ceritanya Aqila punya tugas bercerita kepada kakak Arkaan. Akhirnya dia menceritakan sesuatu. Ini tentang Si Gajah yang mengganggu burung dan anak burung yang sedang makan di atas pohon. Aqila menjelaskan dengan detail si Gajah yang belalainya mengganggu para burung. Kemudian Aqila mulai berkreasi dengan ceritanya. Bagi saya mendengarkan cerita Aqila lebih seru dan bahkan Arkaan sering ikut bertanya. Entah dianggap false cellebration. Ya tidak masalah. Karena bagi saya mendongeng tidak hanya saya yang memberikan kepada anak. Ternyata anak-anak lebih keren punya banyak ide. Dan selanjutnya saya membiarkan Arkaan dan Aqila mendongeng dengan gaya masing-masing. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Pinokio

Gambar
Pertanyaan Arkaan sore ini, "Bunda pintu itu buatnya gimana ya? Apa saja biar jadi pintu?." Kemudian saya mengajak Arkaan untuk cek pintu kamar. Dan menanyakan beberapa hal kepadanya. Kira-kira pintu kamar terbuat dari apa. Kemudian apa saja yang menempel pada pintu kamar. Arkaan pun menemukan jawaban dari apa yang ia lihat. Pertanyaan lanjutan, "apakah pintu hanya terbuat dari kayu?" kata saya. Arkaan pun berpikir, "engga, pintu Indomaret pakai kaca. Pintu penjara pakai besi" Karena bicara soal pintu, saya jadi teringat cerita Pinokio dan paman Geppetto. *** Pinokio Pinokio adalah boneka kayu. Ia diciptakan oleh paman Geppetto. Paman Geppetto berharap Pinokio bisa hidup menjadi anak-anak. Dan akhirnya Pinokio hidup menjadi boneka kayu. Namun sayangnya Pinokio suka usil, suka berbohong juga. Akhirnya suatu hari Pinokio diajak teman-temannya untuk pergi ke sebuah sirkus. Katanya nanti di tempat sirkus, mereka akan mendapatkan permen, cokelat, dan ku

Si Kukang

Gambar
"Kukang itu kalau siang hobinya tidur lho Bunda" seperti biasa Arkaan selalu punya informasi seru. "Wow, terus kalau malam, dia ngapain?" saya mencoba membuat Arkaan berpikir tentang Kukang. "Malamnya berarti begadang, kaya Qila kalau tidur kecepetan" begitu katanya. Memang benar juga, adikknya Aqila tuh kalau tidur lebih awal, nanti tengah malam bangun dan susah tidur lagi. Dan Arkaan menganggap adiknya itu seperti kelakuan Kukang. Hahaha Akhirnya saya punya ide untuk mendongeng tentang si Kukang. Setelah saya membaca beberapa informasi, Kukang itu pemalu, suka menutup wajahnya. *** Kukang Kecil Pemberani Disebuah pohon yang sangat rindang. Kukang kecil berpegangan pada satu dahan pohon. Siang itu ia tertidur dengan nyenyak. Si Ibu Kukang juga sedang tertidur. Pada saat mereka sedang nyenyak tidur. Datanglah ular pohon. Ia sudah lama mengincar Kukang kecil untuk makan siang. Ibu Kukang tidak tahu jika anaknya menjadi incaran ular. Siang itu ibu Kuk

Menjadi Pendengar

Gambar
Hari ini saya lebih banyak menjadi pendengar buat Arkaan dan Aqila. Terutama saat tadi ada acara offline dan saya mengajak mereka. Awalnya tidak ada masalah. Bermasalah ketika Arkaan lupa membawa mainan favoritnya berupa robot. Arkaan jadi uring-uringan. Akhirnya saya mencoba mendengarkan apa yang Arkaan rasakan. Apa yang Arkaan mau. Ternyata memang lelah dan letih saat kurang tidur itu membahayakan emosi anak. Maka di hari ini lebih pantas disebut false cellebration. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Si Anak Kucing

Gambar
Hari ini saat di sebuah acara, Arkaan sempat konflik dengan teman sebaya. Setelah di rumah. Setelah semua tenang. Saya mulai mengoreksi lagi kegiatan Arkaan tersebut. "Kenapa coba teman kak Arkaan tadi itu sampai mukul kak Arkaan?" " Karena Arkaan mainin kucing dia" gitu kata Arkaan. "Nah, jadi anak kucing itu tidak boleh sembarangan dimainin" begitu saya menambahkan. *** Sang Anak Kucing Suatu hari induk kucing sangat bahagia anaknya lahir. Dia mempunyai 7 ekor anak kucing. Anak kucingnya lucu sekali. Seorang anak berusaha ikut merawat anak kucing itu. Katanya anak kucing itu tidak boleh disentuh oleh tangan manusia. Karena jika anak kucing tersentuh tangan manusia maka biasanya induk kucing itu tidak mau menyusui lagi anaknya. Saat itu, saat anak-anak kucing sedang terlelap. Tiba-tiba datang seorang anak yang penasaran dengan anak kucing, ia mencoba memegang kucing dan berusaha main dengan anak kucing tersebut. Anak itu tidak tahu apa-apa hanya pe

Mendongeng

Gambar
"Tadi Bunda dongeng di sekolah seru ga?" saya meminta tanggapan dari anak-anak. "Kata Bunda kalo kebanyakan main hp nanti sakit mata. Bunda ga sakit mata?" tanya Aqila. Pertanyaan yang membuat saya melongo. Hahaha Iya saya akui bahwa kegiatan online saya membuat saya fokus pada hp pada jam tertentu. Benar juga pertanyaan Aqila. Dan saya pun mulai merenung. Akhirnya mendongeng lagi seperti yang saya sajikan saat mendongeng di SDIT Salsabila 2. Anak-anak pun mendengar. Setelah itu mereka malah punya ide untuk bermain bayangan di tembok. Lampu kamar dimatikan, senter diarahkan ke tembok dan mereka membuat bayangan-bayangan dari tangan dan saling bercerita. Arkaan jadi raksasa, Eddie jadi hewan yang diburu raksasa dan Aqila penyelamat Eddie. Seru liat mereka bermain dan mendongeng. Bermain peran lebih tepatnya. Dan disitulah letak kebahagiaan saya sebagai Ibu. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Pasukan Sayur

Gambar
Menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk mendongeng kepada anak. Dan saya pun mulai mengajak mereka untuk mendengarkan dongeng. "Masih ingat dengan jenis sayuran di Superindo?" saya bertanya kepada Arkaan dan Aqila. "Masih, ada wortel, lobak, paprika, banyak" mereka berebut menjawab. "Kita belajar lagi yuk tentang sayuran, tapi lewat dongeng" kata saya menjelaskan kepada anak-anak. *** Pasukan Sayur Disebuah negeri yang penuh dengan sayur. Sudah berbaris rapi para sayur. Ada wortel, tomat, lobak, bayam, paprika, buncis, dan teman-teman yang lain. Hari ini pasukan sayur akan membantu manusia untuk memberikan gizi terbaik. Namun, ada yang sedih, yaitu si cabai. Dia sedih karena anak-anak tidak suka dengan dia. Kata anak-anak, "cabai itu pedas" si Cabai sedih. Ia berharap bisa disukai anak-anak. Kemudian datang si Kentang. "Hai cabai, kenapa sedih?" kata Kentang. "Karena aku dibenci sama anak-anak" kata Cabai. &quo

Jahat dan Licik

Gambar
"Bunda, orang jahat itu seperti apa? Kalau orang licik seperti apa?" Arkaan memulai dengan pertanyaan yang membuat saya berpikir bagaimana seharusnya saya menjawab dengan contoh agar mudah dipahami oleh Arkaan. "Bunda coba cerita ya, lewat dongeng" begitu saya mencoba menjawab. *** "Bu, Dino sudah habiskan makanannya. Dino boleh main ya bu" kata Dino "Sebelum main, Ibu minta tolong Dino ke warung, membeli gula" kata Ibu. "Tapi Dino kan mau main bu" Dino memaksa Ibunya. "Ok, setelah dari warung boleh bermain ya" kata Ibu. Dalam perjalanan menuju warung, Dino bertemu dengan teman-temannya yang sedang bermain bola di lapangan. Teman-teman Dino memanggil Dino. "Dino main yuk, sini main" ajak teman-temannya. "Aku disuruh Ibu ke warung" kata Dino. "Kan sebentar saja Dino, nanti bisa ke warung setelah main" kata teman-temannya. Dino akhirnya bermain sebentar, kemudian ia ke warung. Setelah itu

Kegembiraan Hari Ini

Gambar
Hari ini penuh dengan kegiatan offline. Arkaan dan Aqila mengikuti workshop menulis dan decoupage. Mereka antusias ikut dan meramaikan acara. Sementara Bunda ikut berpartisipasi bagian pendaftaran peserta. Pulangnya full main ke Progo. Tempat favorit adalah kids fun dan arena playsoft. Tentu saja jika seperti itu mana bisa Bunda bercerita dongeng kepada anak-anak. Mereka tidak akan fokus. Saat sampai di rumah pun menjelang tidur, mereka malah saling bercerita tentang keseruan tadi ikut workshop. Terus main box mainan  Eddie dibawa-bawa katanya kereta, kereta. "Arkaan dan Qila, bunda ikutan cerita ya" kataku pada mereka. "Bunda lihat saja" kata Arkaan. Akhirnya bunda menjadi penonton untuk mereka. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Sakit Gigi

Gambar
"Kak Arkaan dan Qila, bisa bantu bunda?" Kata saya kepada mereka. "Bunda kenapa?" Arkaan bertanya. "Bunda sakit gigi, jadi Bunda rasanya ga enak mau ngapa-ngapain" saya pun curhat ke mereka. "Qila bisa pijit Bunda lho" begitu Aqila menawarkan pijitan. Saya tersenyum, mereka memang anak-anak yang paling pengertian ketika Bundanya sakit. Malam harinya sebelum tidur. Saya mencoba mendongeng kepada mereka. Saya bilang bahwa dongeng kali ini terinspirasi dari saya yang sakit gigi. ****** Gogo Si Gigi dan Monster Kuman Dalam sebuah gua, Gogo si gigi tampak bersedih. Tubuhnya bolong-bolong. Rasanya sakit sekali. Sudah beberapa hari ini ia kesakitan akibat dari monster kuman yang menyerangnya. *** "Gua itu artinya mulut kita kan Bunda? Tuh Bunda di dalamnya giginya lagi sakit" Arkaan mencoba mengambil kesimpulan. "betul" begitu saya menjawab kemudian saya melanjutkan cerita. *** Ini akibat gua tidak pernah dibersihkan akhi