Lamaran Tukang Gojek

Saat hati sudah tertaut maka segeralah melamar dan melanjutkan berjalan menuju gerbang suci.

Dimas, adik bungsu saya. Umurnya masih 22 tahun. Namun ia mengambil langkah besar dalam kehidupan ini. Menikahi seorang wanita untuk ukuran materi bukanlah perkara mudah. Ada yang bilang, "lho kamu belum kerja udah mau nikah?". Jadi menurut pandangan orang, menikah itu harus kerja dulu, mapan dulu. Karena ujung-ujungnya akan ada suara, "anakmu dikasih makan apa?" ya kalo di Indonesia nasi tentunya. Nasi Padang juga enak hahaha.

Tanggal 24 Juni 2018 kemarin, Dimas memberanikan diri melamar seseorang yang dia tautkan hatinya, yang dia jadikan wanita itu wanita terpilih dalam hidupnya untuk melengkapi perjalannya. Secara lahir batin adik bungsu saya siap menempuh hal lebih besar lagi.

Awalnya prosesi lamaran berjalan seperti biasa layaknya orang-orang melamar. Namun ada keharuan disana saat ditanya, "Cincin ini hasil dari mana?" kata perwakilan dari keluarga wanita. Dengan penuh wajah yakin adik saya menjawab, "jujur status saya hanya mahasiswa semester delapan, cincin ini hasil saya menjadi tukang ojek." Ya, adik saya ini sambil berkuliah di Bandung memang ikut ngegojek. Saat saya mengabadikan momen dia melewati prosesi lamaran, saya menitikan air mata. Terbayang wajah almarhum Ayah. Ayah pasti bangga dengan keberanian anak laki-lakinya mengambil keputusan besar.

Dimas, adik bungsu saya yang dulu waktu kelas 4 SD saya gendong karena belum lancar berjalan. Kini dia sedang melamar seorang gadis. Waktu berjalan sangat cepat dan adik saya tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang berani melangkah menuju biduk rumah tangga. Tentunya hari ini hari istimewa untuknya. Niat sucinya dan segala usahanya tentu atas doa restu Mamah tercinta.

Mengkitbah dan menikah bukan perkara mudah. Namun, dengan niat besar dan hati ikhlas semua menjadi lancar mudah. Kejujuran yang adik saya lakukan dihadapan semua orang saat itu membuat orang-orang terharu dan menitikan air mata.

Selamat adikku.
Berjuanglah selalu, karena Allah selalu membalas usaha dan jerih payah yang telah engkau lakukan. Dan saat engkau berani menuju ikatan suci. Maka Allah akan memberikan kemudahan disetiap apa yang kau jalani saat ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku