3 Kekuatan Dalam Menjalani Hidup

1. Tuhan
Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah.
Beberapa hari lalu, teman saya bercerita tentang kematian pasangan hidupnya dalam titik paling rendah, ia merasa sangat terpuruk, berharap pasangannya hidup kembali. Namun, ia ingat bahwa segala yang terjadi karena Tuhan berkehendak. Dia mencari alasan dan mencari Tuhan di malam yang sunyi, memasrahkan segalanya. Hingga hanya terdengar suara hatinya sendiri. Ia belajar mencintai takdirnya.
Disisi lain teman saya bercerita bahwa ia mengalami hal yang mengerikan dalam rumahtangga. Pada akhirnya ia berkata bahwa ia kuat karena Tuhan. Ia masih punya Tuhan sebagai tempat mengadu, ia masih punya Tuhan sebagai sandaran yang tak pernah lelah. Ia berpasrah. Biar Tuhan yang putuskan.

2. Keluarga
Kita terkadang lupa, bahwa saat kita terpuruk, masih ada keluarga disekitar kita. Keluarga yang selalu rela memberikan bantuan untuk kita. Keluarga yang mau berbagi cinta dan kebahagiaan. Jika kau seorang anak, maka lihatlah wajah ibu dan bapakmu. Jika kau seorang ibu atau bapak lihatlah wajah polos anak-anakmu. Mereka membutuhkan kita, jangan merasa paling sengsara dalam hidup, karena saat kita sengsara, mereka lebih sengsara lagi melihat kondisi kita. Apapun kondisi kita saat ini, lihatlah keluarga. Ia yang rela menemani kita untuk tetap bertahan.
Beberapa bulan lalu, saya menjenguk teman saya yang sedang sakit. Tetapi hanya bertemu dengan suami dan anak-anaknya. Anaknya yang kecil ternyata mengalami kelainan kaki. Sementara si ibu sedang berjuang pula dengan sakitnya. Saya lihat wajah suaminya yang tegar menghadapi segala hal yang ada didepannya. Ia tetap bersemangat mengurus segalanya. Hingga pada suatu hari istrinya meninggal. Dan si suami tetap berjuang untuk melanjutkan hidup. Maka disitulah nilai kekuatan terbesar untuk hidup. Alasannya adalah keluarga.

3. Diri Sendiri
Untuk apa kita masih hidup? Karena kita belum waktunya untuk mati. Maka kitalah yang akan memutuskan bagaimana seharusnya diri kita kuat dan tegar menghadapi kehidupan. Bukankah kita punya tujuan dalam hidup? Bukankah kita punya harapan, mimpi dan cita? Lalu kenapa kita terdiam? Jika masih ada sebuah kesempatan kita untuk melanjutkan hidup kenapa tidak? Kita tak pernah tahu sampai dimana batas umur kita. Maka ambil kesempatan itu untuk menjadi kekuatan terbesar kita.
Segala hal yang saat ini dan akan terjadi dalam hidup, mari mulai mengumpulkan energi. Ciptakan kekuatan. Carilah alasan untuk bertahan dan melanjutkan hidup. Karena masa depan tercipta dari awal kita lahir hingga titik akhir yang kita tak pernah tahu ujungnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Tanda Baca