Titik Akhir di Negeri Peri Part 2

Part 2
Rutinitas sama setiap hari membuatku bosan. Sekolah kemudian rumah, begitu berulang. Aku lebih memilih sendiri dan mencari sudut ternyaman di sekolah. Konon katanya selalu menjadi buah bibir di kalangan senior.
"Kamu, Dessa kan?" Seorang pria tinggi, agak kurus dan berambut ikal menyapaku. Sementara aku asyik  dengan buku yang kubaca. Aku menoleh dan menjawab  seperlunya. Si pria  ini masih tidak beranjak dan mulai  berbicara lagi. "Kamu ditunggu ketua mading tuh di ruang  OSIS, dia ingin bertemu kamu." Aku sontak  kaget. Ketua mading adalah si penulis terkenal itu, juara menulis cerpen seIndonesia tingkat SMA.
"Hmm, makasih kak, saya segera ke ruang OSIS." Kataku  singkat. Dengan langkah penuh semangat aku berjalan menuju ruang osis, lebih tepatnya aku bangga sampai dipanggil khusus. Dan pintu ruang  OSIS pun ku ketuk. "Masuk." Kata suara didalam. Aku melangkah Masuk dan melihat ada beberapa senior disitu. Mataku fokus  pada wajah sang ketua mading. Dia tersenyum  kepadaku. "Dess, kami perlu bantuanmu tentang mading sekolah ini. Aku kagum pada tulisanmu  mengulas Cork, Irlandia minggu lalu. Bisakah kamu  menceritakan lebih  banyak lagi? Satu tulisan untuk  setiap minggu ya." Aku tebengong. Dan akhirnya  aku mengangguk sambil tersenyum simpul.
"Aduh, itu tulisan hasil cerita dari kak Kania. Berarti aku  harus segera  menghubungi kak Kania agar bercerita banyak soal Irlandia" batinku.
Dirumah aku tak bisa tidur, mulai membuka laptop dan mengirim email ke kak Kania. Selang satu jam kak Kania  membalas.
"Dessa, cerita keju Durrus itu hanya sebagian kecil saja. Dan kamu sudah merasa bangga untuk berbagi cerita ke orang lain? Hahaha" Kak Kania malah menertawakanku.

"Mereka mengira kamu benar-benar pernah kesana kan kesannya?" aku membaca email kak Kania sambil tersenyum.

"Farmhouse Durrus itu terletak dipinggir sungai, diantara bukit-bukit  hijau yang mengelilinginya. Padang rumput sebagai tempat sapi diternakkan. Udara yang sangat sejuk dan bangunan Durrus yang antik, serasa seperti dongeng di negeri peri. Durrus menghasilkan keju terbaik karena alam disana menciptakan aura istimewa tersendiri. Dari sana cerita peri dimulai. Peri  akan datan  ke peternakan dan perkebunan untuk  mengambil hasil  bumi. Jangan kau sangka perinya  berbentuk Cinderella, bergaun anggun dan bersayap  cantik. Dalam mitos orang Irlandia. Peri itu bertubuh bongkok dan berhidung panjang. Jauh dari bayanganmu kan Dessa? Kelak kau akan menikmati bagaimana  Irlandia dihadapanmu. Sekarang belajar  yang rajin, jangan lupa minum obatnya ya.
Salam sayang, Kania."
Lagi dan lagi kak Kania selalu ingat dengan kesehatanku.

Yah, cuman sedikit, aku butuh cerita banyak nih. Ok deh besok aku kirim email lagi ke kak Kania. Aku pun memulai memejamkan mata, sambil membayangkan seperti apa peri bengkok berhidung panjang itu.

#30DWC
#30DWC13
#squad2

#ODOPfor99days

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku