Ciptakan Alasan dalam Hidup


1. Tuhan
Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah.
Beberapa hari lalu, teman saya bercerita tentang kematian pasangan hidupnya dalam titik paling rendah, ia merasa sangat terpuruk, berharap pasangannya hidup kembali. Namun, ia ingat bahwa segala yang terjadi karena Tuhan berkehendak. Dia mencari alasan dan mencari Tuhan di malam yang sunyi, memasrahkan segalanya. Hingga hanya terdengar suara hatinya sendiri. Ia belajar mencintai takdirnya.
Disisi lain teman saya bercerita bahwa ia mengalami hal yang mengerikan dalam rumahtangga. Pada akhirnya ia berkata bahwa ia kuat karena Tuhan. Ia masih punya Tuhan sebagai tempat mengadu, ia masih punya Tuhan sebagai sandaran yang tak pernah lelah. Ia berpasrah. Biar Tuhan yang putuskan.

2. Keluarga
Kita terkadang lupa, bahwa saat kita terpuruk, masih ada keluarga disekitar kita. Keluarga yang selalu rela memberikan bantuan untuk kita. Keluarga yang mau berbagi cinta dan kebahagiaan. Jika kau seorang anak, maka lihatlah wajah ibu dan bapakmu. Jika kau seorang ibu atau bapak lihatlah wajah polos anak-anakmu. Mereka membutuhkan kita, jangan merasa paling sengsara dalam hidup, karena saat kita sengsara, mereka lebih sengsara lagi melihat kondisi kita. Apapun kondisi kita saat ini, lihatlah keluarga. Ia yang rela menemani kita untuk tetap bertahan.
Beberapa bulan lalu, saya menjenguk teman saya yang sedang sakit. Tetapi hanya bertemu dengan suami dan anak-anaknya. Anaknya yang kecil ternyata mengalami kelainan kaki. Sementara si ibu sedang berjuang pula dengan sakitnya. Saya lihat wajah suaminya yang tegar menghadapi segala hal yang ada didepannya. Ia tetap bersemangat mengurus segalanya. Hingga pada suatu hari istrinya meninggal. Dan si suami tetap berjuang untuk melanjutkan hidup. Maka disitulah nilai kekuatan terbesar untuk hidup. Alasannya adalah keluarga.

3. Diri Sendiri
Untuk apa kita masih hidup? Karena kita belum waktunya untuk mati. Maka kitalah yang akan memutuskan bagaimana seharusnya diri kita kuat dan tegar menghadapi kehidupan. Bukankah kita punya tujuan dalam hidup? Bukankah kita punya harapan, mimpi dan cita? Lalu kenapa kita terdiam? Jika masih ada sebuah kesempatan kita untuk melanjutkan hidup kenapa tidak? Kita tak pernah tahu sampai dimana batas umur kita. Maka ambil kesempatan itu untuk menjadi kekuatan terbesar kita.
Segala hal yang saat ini dan akan terjadi dalam hidup, mari mulai mengumpulkan energi. Ciptakan kekuatan. Carilah alasan untuk bertahan dan melanjutkan hidup. Karena masa depan tercipta dari awal kita lahir hingga titik akhir yang kita tak pernah tahu ujungnya.

°ciptakan bahagia
Pernah dengar istilah, “bahagia itu sederhana”? Saat ini kita masih diberi kesempatan memiliki orang tua, anak, teman, bahkan patner hidup. Masih bisa menikmati pagi, menghirup udara segar dan hal sederhana lain yang sejatinya itu anugerah langsung dari Tuhan untuk kita rasakan nikmatnya, bekal untuk bahagia.
Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dan kita mampu menciptakan kebahagiaan itu sendiri. Mari memulai dengan lima hal bahagia ini yang mudah kita lakukan. Lima hal ini sering saya lakukan untuk membuat hati dan diri saya bahagia.

1. Menulis
Kenapa menulis mampu menimbulkan bahagia? Saat perasaan kita sedang sedih, marah dan kacau. Cobalah untuk mengungkapkan, menuliskan beberapa kata diselembar kertas. Ceritakan apa yang ada hari ini, perasaan apa yang muncul. Dan coba tulislah kata “aku bahagia” dengan beberapa emoticon tersenyum atau tertawa. Karena dengan begitu kita sedang berusaha menstimulus diri kita untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Sambil diucapkan berulang. Seakan kata adalah matra ampuh penyembuh luka, pencipta bahagia.

2 . Mendengarkan Musik
Saat hati merasa tidak bahagia biasanya kita akan mencari musik yang melow atau musik yang mendayu-dayu dengan lirik yang semakin menyayat hati. Cobalah merubah playlist. Berubah haluan untuk mendengarkan musik yang riang. Salah satunya bisa dengan genre musik “boogie woogie”. Atau musik riang lain bisa kita cari via Google. Sedangkan beberapa orang cenderung tidak terlalu menyukai musik, mereka lebih memilih mendengarkan murotal alquran sebagai penenang dan menciptakan rasa bahagia itu tersendiri. Tidak masalah. Karena sebuah alunan nada ketika masuk dan menstimulus otak mampu melepaskan zat dopamin yang menangkan hati, menjadi lebih bahagia. Efek ampuh meredam stres.

3. Jalan-Jalan
Menikmati udara pagi, menikmati rumput yang hijau, sawah yang luas dan melihat langit biru bisa membuat suasana hati kita bahagia. Bahwa banyak warna di dunia ini. Bahwa kebahagiaan terlukis dari hal-hal indah yang sudah Tuhan Ciptakan. Bisa pula kita mencari waktu libur yang tepat, untuk berjalan-jalan ke pulau lain atau tempat wisata yang belum pernah dikunjungi, menikmati alam pegunungan atau pasir pantai putih. Mari memulai menyusun jadwal untuk menciptakan kebahagiaan dengan jalan-jalan.
4. Meditasi
Meditasi bisa dilakukan ketika pagi hari dan atau jika memang dirasa perlu. Atur posisi duduk bersila dengan memejamkan mata serta mengatur nafas selama kurang lebih 15-20 menit. Bisa pula dengan iringan nada lembut, seperti instrumen.  Dengan bermeditasi kita bisa mengurangi pikiran negatif dan terhindar dari stres. Jika meditasi berjalan lancar maka efeknya hati kita menjadi lebih tenang dan bahagia.

5. Berdoa
Apapun keyakinanmu doa adalah kekuatan terbesar untuk merasa lebih tenang dan lebih baik. Merasa Tuhan berada lebih dekat dan Tuhan lah yang memberikan rasa bahagia itu. Cobalah untuk berdoa. Karena berdoa adalah cara kita mencintai takdir. Cara kita untuk meminta bahagia.
Jadi apakah kita sudah merasa bahagia? Hanya diri kita yang tahu, maka tanyakanlah jauh ke dalam diri kita. Jika memang bahagia itu sederhana maka sesederhana itu hati kita mampu merasakan energi bahagia.
Jangan lupa bahagia. Sempurnakanlah hatimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku