Tentang Penantian

Kalau kita yang bicara tentang penantian, pasti rasanya melankolis. Menanti jodoh yang tak kunjung datang, menanti pujaan hati yang malah pergi entah kemana. Menanti seseorang yang jaraknya jauh ribuan kilometer. Kemuadian jadi rindu, sedih dan rasanya ingin terbang menuju seseorang yang dinanti.

Beda halnya kalau biacara tentang penantiannya versi anak-anak, susah mendeskripsikannya. Mereka bisa saja senang atau bisa jadi sangat bosan. Kita lihat saja apa yang mereka lakukan saat sedang menanti sesuatu hal. Atau kita lihat mimik wajah mereka. Anak-anak punya senjata sendiri saat mereka merasa bosan. Dalam otaknya hanya ada satu kata, "bermain sepuasanya". Intinya penantian anak-anak itu malah menumbuhkan kreativitas dalam diri mereka. Coba kita, ah, paling pelampiasannya main gawai, nonton drama Korea, atau nulis curhatan.

Hari ini saya bilang ke anak-anak bahwa Yandanya pulang terlambat. Padahal mereka berencana ingin memperlihatkan kejutan ke Yanda.
"Tunggu ya, lihat aja jam aja"
"Arkaan bisa ko lihat jam"
"ok, pintar"

Akhirnya Arkaan dan Aqila mengerti. Bahkan mereka menciptakan ide sendiri untuk mengusir rasa penantian, karena Yanda tak kunjung pulang.

Ada dua kegiatan yang mereka lalukan dengan mata berbinar, bahkan sangat bahagia. Karena biasanya saya harus bernada tinggi untuk menjadi penengah diantara mereka. Hahaha

1. Tembok Kreativitas
Siapa yang punya anak dan hobinya tidak tertarik corat-coret tembok? Salut saya. Ya, namanya anak-anak. Tembok adalah sasaran empuk untuk berkreasi. Mencoret, menggambar bahkan mewarnai lebih asyik di tembok. Kalau saya selalu bilang ke mereka, "tembok sebelah sini boleh digambar apapun ya" dan mereka setuju sesuai apa yang saya instruksikan. Bermacam-macam mereka menggabar, bahkan sambil menggambar, mereka berdua bercerita tentang gambar tersebut. Saling mendongeng. Lucu, sempat saya menuliskan beberapa ide untuk membuat cerita anak dari celoteh mereka.

2. Bermain Bersama Boneka
Saat mereka sedang senang bercerita nih, biasanya semua boneka akan keluar dari kotak mainan. Eddie dan teman-temannya siap diajak berimajinasi. Bahkan mereka berimajinasi menjadi keluarga bahagia. Lengkap dengan aktivitas sehari-hari. Hahaha
Saya memperhatikan mereka dan menahan tawa. Sepertinya mereka mengikuti gaya saya dan suami. Ada adegan Ibunya cerewet ke anaknya. Ah, itu pasti saya. Hahaha

Begitulah mereka, selalu punya cara menanti Yanda pulang kantor. Setelah Yanda pulang, tentu penantian berakhir. Mereka akan melaporankan kejadian hari ini kepada Yanda. Apa saja yang mereka lakukan hari ini, termasuk kena omelan saya. Hahaha

#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

#30DWC
#30DWC12
#Day17

#ODOPfor99days

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku