Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Si Kukang

Gambar
"Kukang itu kalau siang hobinya tidur lho Bunda" seperti biasa Arkaan selalu punya informasi seru. "Wow, terus kalau malam, dia ngapain?" saya mencoba membuat Arkaan berpikir tentang Kukang. "Malamnya berarti begadang, kaya Qila kalau tidur kecepetan" begitu katanya. Memang benar juga, adikknya Aqila tuh kalau tidur lebih awal, nanti tengah malam bangun dan susah tidur lagi. Dan Arkaan menganggap adiknya itu seperti kelakuan Kukang. Hahaha Akhirnya saya punya ide untuk mendongeng tentang si Kukang. Setelah saya membaca beberapa informasi, Kukang itu pemalu, suka menutup wajahnya. *** Kukang Kecil Pemberani Disebuah pohon yang sangat rindang. Kukang kecil berpegangan pada satu dahan pohon. Siang itu ia tertidur dengan nyenyak. Si Ibu Kukang juga sedang tertidur. Pada saat mereka sedang nyenyak tidur. Datanglah ular pohon. Ia sudah lama mengincar Kukang kecil untuk makan siang. Ibu Kukang tidak tahu jika anaknya menjadi incaran ular. Siang itu ibu Kuk

Menjadi Pendengar

Gambar
Hari ini saya lebih banyak menjadi pendengar buat Arkaan dan Aqila. Terutama saat tadi ada acara offline dan saya mengajak mereka. Awalnya tidak ada masalah. Bermasalah ketika Arkaan lupa membawa mainan favoritnya berupa robot. Arkaan jadi uring-uringan. Akhirnya saya mencoba mendengarkan apa yang Arkaan rasakan. Apa yang Arkaan mau. Ternyata memang lelah dan letih saat kurang tidur itu membahayakan emosi anak. Maka di hari ini lebih pantas disebut false cellebration. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Si Anak Kucing

Gambar
Hari ini saat di sebuah acara, Arkaan sempat konflik dengan teman sebaya. Setelah di rumah. Setelah semua tenang. Saya mulai mengoreksi lagi kegiatan Arkaan tersebut. "Kenapa coba teman kak Arkaan tadi itu sampai mukul kak Arkaan?" " Karena Arkaan mainin kucing dia" gitu kata Arkaan. "Nah, jadi anak kucing itu tidak boleh sembarangan dimainin" begitu saya menambahkan. *** Sang Anak Kucing Suatu hari induk kucing sangat bahagia anaknya lahir. Dia mempunyai 7 ekor anak kucing. Anak kucingnya lucu sekali. Seorang anak berusaha ikut merawat anak kucing itu. Katanya anak kucing itu tidak boleh disentuh oleh tangan manusia. Karena jika anak kucing tersentuh tangan manusia maka biasanya induk kucing itu tidak mau menyusui lagi anaknya. Saat itu, saat anak-anak kucing sedang terlelap. Tiba-tiba datang seorang anak yang penasaran dengan anak kucing, ia mencoba memegang kucing dan berusaha main dengan anak kucing tersebut. Anak itu tidak tahu apa-apa hanya pe

Mendongeng

Gambar
"Tadi Bunda dongeng di sekolah seru ga?" saya meminta tanggapan dari anak-anak. "Kata Bunda kalo kebanyakan main hp nanti sakit mata. Bunda ga sakit mata?" tanya Aqila. Pertanyaan yang membuat saya melongo. Hahaha Iya saya akui bahwa kegiatan online saya membuat saya fokus pada hp pada jam tertentu. Benar juga pertanyaan Aqila. Dan saya pun mulai merenung. Akhirnya mendongeng lagi seperti yang saya sajikan saat mendongeng di SDIT Salsabila 2. Anak-anak pun mendengar. Setelah itu mereka malah punya ide untuk bermain bayangan di tembok. Lampu kamar dimatikan, senter diarahkan ke tembok dan mereka membuat bayangan-bayangan dari tangan dan saling bercerita. Arkaan jadi raksasa, Eddie jadi hewan yang diburu raksasa dan Aqila penyelamat Eddie. Seru liat mereka bermain dan mendongeng. Bermain peran lebih tepatnya. Dan disitulah letak kebahagiaan saya sebagai Ibu. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Pasukan Sayur

Gambar
Menjelang tidur adalah waktu yang tepat untuk mendongeng kepada anak. Dan saya pun mulai mengajak mereka untuk mendengarkan dongeng. "Masih ingat dengan jenis sayuran di Superindo?" saya bertanya kepada Arkaan dan Aqila. "Masih, ada wortel, lobak, paprika, banyak" mereka berebut menjawab. "Kita belajar lagi yuk tentang sayuran, tapi lewat dongeng" kata saya menjelaskan kepada anak-anak. *** Pasukan Sayur Disebuah negeri yang penuh dengan sayur. Sudah berbaris rapi para sayur. Ada wortel, tomat, lobak, bayam, paprika, buncis, dan teman-teman yang lain. Hari ini pasukan sayur akan membantu manusia untuk memberikan gizi terbaik. Namun, ada yang sedih, yaitu si cabai. Dia sedih karena anak-anak tidak suka dengan dia. Kata anak-anak, "cabai itu pedas" si Cabai sedih. Ia berharap bisa disukai anak-anak. Kemudian datang si Kentang. "Hai cabai, kenapa sedih?" kata Kentang. "Karena aku dibenci sama anak-anak" kata Cabai. &quo

Jahat dan Licik

Gambar
"Bunda, orang jahat itu seperti apa? Kalau orang licik seperti apa?" Arkaan memulai dengan pertanyaan yang membuat saya berpikir bagaimana seharusnya saya menjawab dengan contoh agar mudah dipahami oleh Arkaan. "Bunda coba cerita ya, lewat dongeng" begitu saya mencoba menjawab. *** "Bu, Dino sudah habiskan makanannya. Dino boleh main ya bu" kata Dino "Sebelum main, Ibu minta tolong Dino ke warung, membeli gula" kata Ibu. "Tapi Dino kan mau main bu" Dino memaksa Ibunya. "Ok, setelah dari warung boleh bermain ya" kata Ibu. Dalam perjalanan menuju warung, Dino bertemu dengan teman-temannya yang sedang bermain bola di lapangan. Teman-teman Dino memanggil Dino. "Dino main yuk, sini main" ajak teman-temannya. "Aku disuruh Ibu ke warung" kata Dino. "Kan sebentar saja Dino, nanti bisa ke warung setelah main" kata teman-temannya. Dino akhirnya bermain sebentar, kemudian ia ke warung. Setelah itu

Kegembiraan Hari Ini

Gambar
Hari ini penuh dengan kegiatan offline. Arkaan dan Aqila mengikuti workshop menulis dan decoupage. Mereka antusias ikut dan meramaikan acara. Sementara Bunda ikut berpartisipasi bagian pendaftaran peserta. Pulangnya full main ke Progo. Tempat favorit adalah kids fun dan arena playsoft. Tentu saja jika seperti itu mana bisa Bunda bercerita dongeng kepada anak-anak. Mereka tidak akan fokus. Saat sampai di rumah pun menjelang tidur, mereka malah saling bercerita tentang keseruan tadi ikut workshop. Terus main box mainan  Eddie dibawa-bawa katanya kereta, kereta. "Arkaan dan Qila, bunda ikutan cerita ya" kataku pada mereka. "Bunda lihat saja" kata Arkaan. Akhirnya bunda menjadi penonton untuk mereka. #Tantangan10Hari #Level10 #KuliahBunsayIIP #GrabYourImagination #ODOPfor99days

Sakit Gigi

Gambar
"Kak Arkaan dan Qila, bisa bantu bunda?" Kata saya kepada mereka. "Bunda kenapa?" Arkaan bertanya. "Bunda sakit gigi, jadi Bunda rasanya ga enak mau ngapa-ngapain" saya pun curhat ke mereka. "Qila bisa pijit Bunda lho" begitu Aqila menawarkan pijitan. Saya tersenyum, mereka memang anak-anak yang paling pengertian ketika Bundanya sakit. Malam harinya sebelum tidur. Saya mencoba mendongeng kepada mereka. Saya bilang bahwa dongeng kali ini terinspirasi dari saya yang sakit gigi. ****** Gogo Si Gigi dan Monster Kuman Dalam sebuah gua, Gogo si gigi tampak bersedih. Tubuhnya bolong-bolong. Rasanya sakit sekali. Sudah beberapa hari ini ia kesakitan akibat dari monster kuman yang menyerangnya. *** "Gua itu artinya mulut kita kan Bunda? Tuh Bunda di dalamnya giginya lagi sakit" Arkaan mencoba mengambil kesimpulan. "betul" begitu saya menjawab kemudian saya melanjutkan cerita. *** Ini akibat gua tidak pernah dibersihkan akhi

Belajar Untuk Jujur

Gambar
Malam ini Arkaan dan Aqila menjelang tidur berdiskusi tentang jangan bohong. "Engga ko bercanda" begitu jawabnya. Alhasil bunda siap menyajikan dongeng tentang kejujuran. **** Kejujuran Payki Payki pulang sekolah dengan wajah sedih dan lesu. "Kenapa Payki?" Ibu bertanya kepada Payki. "Tidak apa-apa Ibu" Payki menyembunyikan rasa sakitnya. Wajah Payki semakin pucat. Sebenarnya Payki ini sakit perut. Namun, Payki tidak berani bercerita kepada Ibu. Payki takut Ibu marah. "Payki, jika ada yang ingin Payki cerita, ayo Ibu siap mendengarkan" Ibu mencoba membujuk Payki. Payki menangis, ia akhirnya bercerita ke Ibu bahwa ia sakit perut sejak pulang sekolah. "Pasti ada sebabnya kenapa Payki sakit perut" kata Ibu. "Payki tidak makan apa-apa Bu di sekolah" jawab Payki. "Mungkin Payki lupa cuci tangan?" Ibu bertanya lagi. "Sudah ko, Payki sudah cuci tangan" kata Payki. Tapi wajah Payki tertunduk. Ia telah b

Ilmu dan Maestro

Gambar
Bagi saya ilmu adalah hal yang harus saya kejar. Hal yang harus saya pelajari. Berikut ini adalah ilmu yang mendukung bakat saya. 1. Ilmu Menulis 2. Ilmu Mendongeng 3. Ilmu Kepemimpinan 4. Ilmu Motivator Para maestro yang menurut saya berkompeten dan saya sangat berharap menimba ilmu dari maestro tersebut. 1. Ilmu Menulis Salah satu passion saya adalah menulis, saya memilih belajar ke mba Zakiyah Darojah. Beliau ketua rumbel menulis Ip Jogja. Beliau penulis novel di diva press. Dari beliau saya siap belajar banyak hal. 2. Ilmu Mendongeng Sebenarnya saya sangat tertarik dengan kak Rona Mentari. Pendongeng perempuan. Semoga suatu saat saya bisa bertemu dan mampu menimba ilmu dari beliau. 3. Ilmu Kepemimpinan Saya suka sekali memengaruhi orang, maka saya berharap bisa menimba ilmu Kepemimpinan dari seseorang. Beliau yang saya anggap maestro adalah leader kota Ip Jogja, mba Ratna Phalupi. 4. Ilmu Motivator Saya sangat senang membuat orang maju. Maka artinya saya mampu menjadi

Sebuah Kemandirian

Gambar
"Bunda Arkaan ga mau ambil krayon, Bunda aja" kata Arkaan. "Qila juga ga mau ambil" Qila ikutan. "Kan Arkaan dan Qila yang mau menggambar, buka Bunda. Sebaliknya Arkaan dan Aqila ambil krayon sendiri. Kan sudah besar" kata saya. Mereka tetap tidak mengambil krayon. Masih menunggu saya untuk mengambilkannya. Saya tahu, itu cara mereka untuk meminta perhatian. Namun, jadinya mereka tidak mandiri. Hal sepele saja tidak mau. Akhirnya saya mendongeng ke Arkaan dan Aqila. *** Keluarga Laba-laba Suatu pagi, anak laba-laba bernama Cito bermalas-malasan di dekat pohon. Sang Ayah mengajak. Cito untuk naik ke atas pohon dan membuat jaring-jaring di dekat buah apel. Cito menolak Ayahnya. "Cito ingin Ayah yang membuat jaring-jaring untuk Cito" begitu kata Cito. "Cito harus bisa membuat jaring-jaring sendiri ya" kata Ibu. "Cito ingin Ayah yang membuatnya!" Cito memaksa ke Ayah. Akhirnya Ayah memenuhi permintaan Cito. Karena Ayah s

Menikmati Proses

Gambar
Mudah saja untuk menulis. Nulis saja suka-suka. Ide juga bertebaran. Iya saya begitu. Bahkan saya mengambil ide selalu dari keseharian anak. Begitu dekat dengan saya dan begitu mudah saya tuangkan dalam tulisan. Saya menaklukan tantangan 30DWC dengan menuliskan hal yang sederhana, hal yang paling dekat dengan diri saya. Dan saya berusaha menuliskan dari hati. Hal yang membuat jantung saya seakan lebih cepat berdetak adalah saat ada jadwal feedback. Bagi saya mendapat feedback merupakan sebuah proses menjadikan saya lebih baik. Para penulis di 30DWC dengan suka rela memberikan feedback secara suka rela untuk para penulis lain. Mata, hati dan pikiran saya menjadi terbuka dengan tulisan sendiri. Segalanya berproses. Menikmati proses menjadi lebih baik. Pernah suatu hari saya merasa tertekan dengan sebuah  feedback. Sampai akhirnya saya berusaha untuk mencari bagaimana seharusnya saya menyajikan tulisan agar terbaca dengan baik dan tertulis dengan benar. Sejak hari itu saya berusaha menu

Pisang Goreng Istimewa

Gambar
"Bunda, tadi pisang gorengnya enak" kata Aqila. "Aqila suka?" kata saya. "Suka, Eddie juga suka" kata Aqila. "Bunda, Eddie juga bisa buat pisang goreng" Aqila menambahkan informasi. Kemudian dia berimajinasi menggunakan boneka Eddie ia sedang bercerita bahwa Eddie sedang membuat pisang goreng rasa vanila katanya. Terus ada rasa masmelon kata Aqila. Hahaha (dibaca marsmellow) Si Aqila mendongeng, suaranya dikecilkan, dia menyuarakan Eddie. Ya, dia jadi Eddie ceritanya. "Aku masak dulu ya" Eddie bersuara. "Iya, aku mau ya pisang goreng" kata Aqila. "Yang rasa apa?" Eddie bertanya. "Rasa selai kacang" kata Aqila. "Aku buat" kata Eddie. Sambil bersenandung, "pisang, pisang goreng, digoreng dulu enak sekali" (nada lagu "Perfect") Saya mencermati cara Aqila mendongeng, cara Aqila berimajinasi menyuarakan Eddie dan menjadi dirinya sendiri. Mendongeng dan bermain peran. B

Dunia Anak

Gambar
"Jika saja ada tombol reset. Maka saya akan mereset diri. Kembali ke dunia anak-anak," (Putri Utami DN) Terkadang saya berpikir saya ingin kembali lagi menjadi anak-anak. Dimana dunia mereka terasa lebih bahagia, lebih ceria dan lebih menyenangkan. Anak-anak selalu mempunyai cara yang berbeda dengan orang dewasa dalam menjalani hari. Dunia anak seperti dunia dalam dongeng. Penuh kebahagiaan, penuh warna. Mereka tertawa ya memang karena mereka harus tertawa. Mereka menangis karena memang mereka merasa tidak nyaman. Mereka, para anak-anak masih menjunjungg tinggi nilai kejujuran. Dengan wajah polos dan jiwa yang suci. Maka temani mereka sebagai sahabat di dunia. Hingga kelak mereka telah dewasa, mereka merasa rindu dengan dunia mereka dahulu. Yaitu dunia anak-anak. Sepeti apa dunia anak-anak itu? Simak yuk. 1. Dunia Bermain Dalam pikiran anak-anak, mereka hanya ingin bermain dan bermain. Tidak ada beban dalam hidup. Mereka menikmati setiap permainan yang ada. Mereka menikm

Pergi Tak Kembali

Gambar
Jarak adalah hal paling menyakitkan bagiku. Sebuah hubungan yang disusun dengan susah payah dan jatuh bangun masih saja terkendali oleh jarak ribuan kilometer. Ah, jika aku mengeluh artinya aku tidak cinta pada takdir Tuhan. Aku menerima takdirku dan akupun menerima hari-hariku tanpamu, sesak. Bolehkah aku mengeluh Tuhan? Iya aku mengeluh setiap hari. Kadang aku menangis, berbisik sendiri di kamar. Dinding adalah saksi dimana malam menjadi semakin panjang bagiku, tanpa sosoknya. Dia yang jauh di tengah lautan luas, dia yang sedang berjuang mencari rezeki. Ah, iya dia. Tanpanya apalah aku ini. Tapi sesak dan pilu tak ada dia membuatku semakin terpuruk melewati hari. Disaat aku berjalan di taman, melihat pasangan muda berjalan bergandengan, aku pasti tertunduk. Kapan aku bisa seperti itu?,  kepulanganmu yang tak pernah jelas. Komunikasi via handphone yang terkendali sinyal dan masih banyak lagi kendala lain. Aku bisa apa? Menuntutmu keluar kerja? Ah, kejam namanya. Hanya karena aku bu

Desaku

Gambar
Jika pulang kampung, aku selalu ingat bahwa di tanah kelahiranku, sebuah desa di dekat kaki Gunung Ciremai, Kuningan adalah tempat segala kenangan masa kecil terjadi. Aku masih ingat bagiamana waktu itu, aku masih kelas 2 SD, menikmati bermain di sungai, airnya masih jernih. Suasana Pancalang di tahun 1994. Langkah kaki kecilku selalu senang ketika berangkat dan pulang sekolah melewati pematang sawah. Sambil menjaga keseimbangan, aku melihat ke kanan dan ke kiri sawah nan hijau, terkadang masih berupa kubangan kolam cokelat yang sedang di bajak kerbau.  Di sebuah desa aku tumbuh menjadi anak yang bahagia. Aku masih sering melihat pemandangan para ibu mencuci pakaian di sungai, melihat para bapak memancing berjejer di sepanjang sungai. Kini di tahun 2018 aku tak pernah menemukan suasana itu lagi. Seakan semua hilang dimakan waktu. Kembali ke tahun 1994, desaku saat itu masih belum di aspal. Aku pun masih sering melihat kambing makan rumput di lapangan desa. Masih melihat kerbau mandi

Landmark Merapi Park

Gambar
Biasanya jadi orang Yogyakarta malah banyak obyek wisata di Yogyakarta yang belum dikunjungi. Salah satu objek wisata Yogyakarta yang sedang hits dan belum pernah kami kunjungi adalah Landmark Merapi Park. Jarak dari pusat kota Yogyakarta cukup dekat dan jalan pun lancar. Dan bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Sebenarnya Landmark Merapi Park sering kami lewati jika sedang berjalan-jalan ke daerah Kaliurang Yogyakarta. Tapi hanya lewat. Dan hari ini kami berkunjung kesana. Kebetulan saudara dari Semarang juga datang. Jadi sekalian piknik keluarga besar. Sebelum kesana, kami sempat membaca beberapa review tentang Landmark Merapi Park. Ternyata ada kolam renang juga. Jadi kami mempersiapkan alat tempur bermain di kolam renang. Tiket masuk ke dalam area Landmark Merapi Park hanya Rp 15.000 /orang. Dan anak diatas usia 2 tahun tetap ikut membayar. Bagi kami harga tersebut termasuk mahal,Karena disana hanya menikmati pemandangan saja. Belum termasuk biaya kolam renang di area terse

3 Daya Melejitkan Potensi Anak

Gambar
Di dunia ini sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melejitkan potensi anak kita. Lakukan dari sekarang juga. Dimulai dari semangat kita sebagai orangtua untuk berdaya guna mencipta daya bagi anak-anak kita. Berikut ini ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk melejitkan potensi anak.  1.Daya Imajinasi Setiap anak terlahir sesuai fitrahnya. Ia telah diberi daya oleh Allah berupa imajinasi. Kita tidak perlu khawatir, daya imajinasi anak adalah salah satu proses anak untuk berkembang. “Anak paling senang berimajinasi karena hal ini memperbolehkan dia untuk menciptakan—dan mungkin saja mengendalikan—dunianya sendiri,” kata Judith Tellerman, Ph.D., profesor psikologi pada University of Illinois College of Medicine, Chicago. Ragam kegiatan anak dalam berdaya imajinasi, misalnya mendongeng, bermain peran dan menggambar. Beberapa aktivitas tersebut mampu meningkatkan daya imajinasi anak. Contoh imajinasi anak : Mendongeng https://youtu.be/cYfFcGwdITw 2. Daya Kreativitas Set

Pot Sederhana

Gambar
Ada yang kenal film Tayo? Sepertinya hampir semua anak-anak kenal dengan Tayo si bus kecil ramah. Nah, Aqila adalah salah satu penggemar Tayo. Salah satu episode cerita Tayo tentang menanam kecambah. Setelah menonton film Tayo, mulailah Aqila merengek ke saya. "Bunda ayo menanam kecambah" kata Aqila. " Qila kenapa minta menanam kecambah?" kata saya. " Mau kaya temannya Tayo, kecambahnya tumbuh Bunda" begitu jawaban Aqila. "Oh, kalau begitu kita buat pot dulu yuk agar nanti kecambahnya punya tepat buat tumbuh" begitulah akhrinya saya menawarkan membuat pot terlebih dahulu. Lebih tepatnya menghias pot. Berikut bahan-bahannya : 1. Tempat plastik bekas 2. Stik es krim 3. Kertas Warna 4. Alat tulis 5. Gunting Pertama, anak-anak disuruh menggambar bebas untuk menghias potnya. Nah, kebetulan anak-anak paling suka untuk menggambar. Kedua setelah hiasaan siap, langsung di gunting dan ditempelkan ke tempat plastik. Kemudian stik es krim ditempel

Komunitas Ibu Profesional

Gambar
"Berani Berubah Atau Kalah." -Institut Ibu Profesional- Dan kalimat itu terdengar terus di telinga saya. Entah berapa kali. Dan terngiang terus dalam pikiran saya. Saya ini ibu macam apa? Apa yang sudah saya lakukan kepada anak saya? Suami saya? Hanya begini-begini saja. Bagun pagi, rutinitas domestik, kemudian tidur lagi malamnya. Tanpa ada jeda. Selalu sama. Hingga suatu hari, di tahun 2017 saya bertemu dengan Institut Ibu Profesional. Mengukuti perkuliahan online, kelas matrikulasi namanya. Selama sembilan minggu memperoleh materi, memperoleh tugas dan harus mengerjakan tugas yang diberi nama 'Nicehomework'. Dari si nicehomework itu saya menemukan diri saya sendiri, memahami apa yang harusnya saya lakukan. Merubah apa yang tadinya biasa saja saya lakukan menjadi tidak biasa. Jadwal mulai tersusun rapih. Anak-anak jadi prioritas utama. Komunikasi dengan suami pun menjadi lancar. Ternyata menemukan diri sendiri itu lebih sulit dibandingkan dengan memahami orang la

Dua Sahabat

Gambar
"Kamu tahu masa lalu?" kata Risa di telepon. "Apa coba?" Dea sengaja melempar pertanyaan ke Risa. " Masa lalu, biarlah masa laluuuu" kata Risa sambil bernyanyi lagu dangdutnya Inul Daratista. " Ah, ko jadi lagu dangdut?" kata Dea dengan nada sedikit marah. Kemudian di ujung telepon, Risa tertawa, "hahaha". *** Risa dan Dea adalah sahabat karib sejak Taman Kakak-kakak. Meskipun jarak memisahkan mereka, mereka tetap saling berkomunikasi. Sekedar menelepon untuk saling curhat atau saling memberi kabar. "Kita ini jojoba De" kata Risa. "Apaaan jojoba?" Dea bingung. "Jomblo-jomblo bahagia, hahaha" begitu Risa menjawab. Selalu ada saja kata aneh yang dibahas oleh Risa. Sementara Dea hanya senyum sedikit. Dea si kutu buku. Memang sangat jarang bercanda. Hidupnya serius terus. Begitulah Risa menilai Dea. Sementara itu dimata Dea, Risa adalah gadis yang periang, selalu punya cara membuatnya tersenyum. ***

Saksi Sebuah Pohon

Gambar
Sebenarnya aku ini apa? Seorang pembunuh? Iya lebih pantas, sebut saja begitu. Setiap hari aku harus menyaksikan kematian yang dipaksakan. Pohon itu, pohon dibelakang rumahku saksinya. Seakan sayup-sayup suara terdengar dari sana. Rintihan nyawa tak berdosa. Pohon saksi perbuatanku. Aku jadi teringat pohon Taru Menyan, di desa Trunyan, Bali. Mayat diletakan begitu saja hingga si mayat hanya berbentuk tulang. Disana baunya tidak busuk, tidak membuat kita muntah. Bahkan wangi. Berbeda dengan pohon belakang rumahku. Aku tidak meletakkan mayat begitu saja tentunya. Aku kubur baik-baik di bawah rindangnya pohon sawo belakang rumah. Hampir setiap hari selalu ada yang harus ku bunuh, kemudian ku kubur di belakang rumah. Di bawah pohon sawo. Dan setelah itu, setiap malam aku merasa mendengar pohon itu berisik, "kamu pembunuh nyawa tak berdosa, kamu pembunuh!". Kemudian sayup-sayup ku dengar, Ibu-ibu Kenapa kau membunuhku? Ibu-ibu Kenapa kau tak menginginkanku? Ibu-ibu Apa sa

Motivasi Diri

Gambar
Menulislah dari hal sederhana. Menulislah dari hati. Dari apa yang kita rasakan hari ini. Kenapa idenya dari anak-anak? Karena anak-anak memiliki sejuta imajinasi yang kadang kita pun abai. Perhatikan tingkah lakunya, perhatikan apa yang ia lakukan saat merespon suatu hal. Dengarkan apa yang ia tanyakan, dengarkan apa yang ia ceritakan. Pertanyaan yang sering muncul dari diri kita. 1."Bunda, saya susah nulis nih. Ga bisa bund." 2."Ga pede, soalnya ga biasa nulis. Susah. Terakhir nulis jaman SMA, kuliah, ya pas waktu muda." 3."Saya takut salah." Jawaban di depan mata : 1. "Bener nih? Yakin? Trus status FB? Atau chat di WA. Bukan nulis ya?" 2. "Bener nih? Berapa banyak waktu yang kita habiskan untuk online dan mengetik menggunakan gawai?" 3. "Bagus, takut salah, artinya berani mencari kebenaran biar ga salah lagi." Semua kita adalah pembelajar. Iqra Forever. Belajar sepanjang hayat. Dengan memulai menulis artinya

Yang Terlupakan

Gambar
Siang ini hingga sore, saya, Arkaan, Qila dan Yanda menghabiskan waktu di luar rumah. Saat berangkat memang Qila sepertinya sengaja tidak membawa Eddie. Eddie adalah boneka kesayangan Aqila. Ya, saya santai saja ketika Qila tidak membawa bonekanya. Mungkin Qila sengaja meninggalkan Eddie di rumah. Padahal biasanya Qila selalu membawa Eddie kemanapun Qila akan pergi. "Bunda, Eddie mana?" "Eddie di rumah kan? Ga ikut ya?" "Kan Qila sedih, Eddie kenapa ga dibawa sama Bunda?" " Jadi Bunda harus gimana?" " Qila nangis aja, karena Bunda ninggalin Eddie di rumah" Habis itu Aqila nangis, lebih tepatnya kecewa, tentu Aqila menyalahkan saya. Dan saya memeluknya mencoba menenangkan dia. Saat itu Yanda akhirnya turun tangan. "Tenang, Eddie baik-baik saja di rumah. Kan lagi jaga rumah" kata Yanda. " Kan Eddie masih kecil" kata Aqila. "Eddie kuat, dia hebat, kalau kita lupa ga bawa Eddie, dia masih punya teman kan?&

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku

Gambar
Motivasi : 1.Berjuanglah dari titik nol. Kareja untuk mecapai ribuan kilometer, kamu harus jatuh kemudian bangkit. 2. Menjadi penulis itu suatu keharusan. Agar kita tak akan tenggelam oleh zaman. Tujuan : 1. Bermanfaat melalui tulisan. 2. Menjadi penulis profesional 3. Menebar benih ilmy menulis ke semua orang Mimpi : Memiliki sebuah komunitas yang selalu menghasilkan karya tulisan berupa cerita anak baik fiksi maupun non fiksi. #RuangBerkaryaI bu #proyek2 #TugasMateriEmpat #KenaliPotensimuCiptakanRuangBerkaryamu

Tentang Penantian

Gambar
Kalau kita yang bicara tentang penantian, pasti rasanya melankolis. Menanti jodoh yang tak kunjung datang, menanti pujaan hati yang malah pergi entah kemana. Menanti seseorang yang jaraknya jauh ribuan kilometer. Kemuadian jadi rindu, sedih dan rasanya ingin terbang menuju seseorang yang dinanti. Beda halnya kalau biacara tentang penantiannya versi anak-anak, susah mendeskripsikannya. Mereka bisa saja senang atau bisa jadi sangat bosan. Kita lihat saja apa yang mereka lakukan saat sedang menanti sesuatu hal. Atau kita lihat mimik wajah mereka. Anak-anak punya senjata sendiri saat mereka merasa bosan. Dalam otaknya hanya ada satu kata, "bermain sepuasanya". Intinya penantian anak-anak itu malah menumbuhkan kreativitas dalam diri mereka. Coba kita, ah, paling pelampiasannya main gawai, nonton drama Korea, atau nulis curhatan. Hari ini saya bilang ke anak-anak bahwa Yandanya pulang terlambat. Padahal mereka berencana ingin memperlihatkan kejutan ke Yanda. "Tunggu ya, lih

Kreativitas Day 16 Benda Kesayangan Aqila

Gambar
Kegiatan Aqila setiap hari selalu bermain dengan tiga benda kesayangan. Ada Eddie si boneka, keranjang biru dan mainan bus warna kuning bernama Lani. Selalu ada cerita baru setiap harinya. Dan hari ini ia bercerita tentang Eddie yang sedih. Lani yang sakit kakinya. Lebih tepatnya sakit bagian roda. Sebagai pengamat, saya sering duduk memperhatikan cerita Aqila tanpa melihat. Jadi pura-pura tidak lihat. Karena kalau Aqila tahu saya memperhatikan dia, biasanya ditengah jalan, ia berhenti bercerita. Malu katanya, terus saya di usir pergi. Bagi saya kegiatan kreativitas Aqila setiap hari ini sangat bagus sekali. Kecerdasan Linguistiknya berkembang setiap hari. Banyak kosakata baru juga yang Aqila ucapkan. Ini sepertinya efek dari saya sering membacakan buku cerita kepadanya. Atau mengajaknya nonton film produksi Disney. Aqila pun sering menggabar tokoh di buku dan nanti ia pasti menyuruh saya menuliskan cerita disana. Ceritanya berdasarkan apa yang Aqila mau. Saya pun menuliskannya di b

Kreativitas Day 15 Perjalanan Kura-kura

Gambar
Sore ini ditemani hujan rintik-rintik, saya, Arkaan dan Aqila mengobrol santai. Sambil menunggu Yanda pulang kantor. "Kak, ceritakan donk, perjalanan hari ini menuju sekolah gimana? Perasaan kak Arkaan kalau mau sekolah. Berat engga? Bosen engga?" "Engga kalo pagi, Arkaan senang jalan diantar Bunda. Lihat mobil dan motor lewat." "Ga cape ya jalan?" "Engga, kalo pulang cape. Lapar" Begitulah percakapan saya dan Arkaan tentang pengalamannya dalam melakukan perjalanan ke sekolah dan setiap hari berulang seperti itu. "Kak, boleh ga Bunda cerita tentang perjalanan kura-kura?" "Kura-kura ngapain Bunda?" "Ya kura-kura harus jalan sampai finish padahal jalannya lambat. Dan perjalan kura-kura itu tidak mudah." "Arkaan mau denga r Bunda mendongeng ya". *Perjalan Kura-kura* Dengan tubuh yang lambat berjalan, mustahil bagi kura-kura menyelesaikan perjalanannya menuju garis finish. Sementara teman-temannya, p

Kreativitas Day 14 Pigura Gambar Sederhana

Gambar
Malam ini giliran Bunda yang bertanya kepada kak Arkaan. "Kak Arkaan tahu pigura?" Arkaan diam dan kemudian bilang, "ga tau". Saya pun menceritakan bahwa pigura adalah gambar atau lukisan yang dibingkai. Arkaan pun menanggapi saya, "bisa, Arkaan bisa gambar Bunda. Nanti dipigura ya." Akhirnya Bunda punya ide buat pigura dari stik es krim. Gambar biar Arkaan yang buat. Stik es krim juga tersedia banyak. Jadi, Arkaan pasti mudah membuatnya karena tinggal menempelkan stik es krim pada kertas yang ia gambar. Alat dan bahan : 1. Kertas 2. Alat tulis 3. Stik es krim 4. Lem Cara membuatnya : Yang pertama saya membiarkan Arkaan berkreasi dengan menggambar di kertas. Kemudian setelah gambar jadi, Arkaan menyiapkan lem, terus menempelkan stik es krim pada sisi-sisi kertas. Setelah itu Arkaan merapihkan beberapa sudut gambar. Jadilah pigura gambar sederhana. Setelah kering, tinggal ditempel di tembok sebagai hiasan. Hari ini saya melihat proses Arkaan saat m

Kreativitas Day 13 Dongeng Kisah Cinta Kanguru

Gambar
Di perjalanan pulang sekolah Arkaan bercerita kepada saya. "Bunda, kata teman Arkaan, kaya gini (dia perlihatkan tangan berbentuk tanda hati ke saya) itu cinta namanya Bunda." Saya pun menjawab dengan sebuah pertanyaan, "iya kah? Kata siapa?" "temen Arkaan" begitu katanya. Dan dia bilang, kalau cinta itu perempuan sama laki-laki. Bunda sama Yanda. Saya mulai bertanya lagi, "terus kalau Arkaan sama Qila apa? Bunda sama Arkaan apa? Cinta juga?" Cinta, tapi sedikit katanya. "Kan kalau Arkaan masih kecil, jadi Arkaan harus belajar dan main. Cinta kalau udah besar." Hari ini saya kaget dengan kesimpulan Arkaan. Saya tidak tahu darimana ia berfikir sejauh itu. Mungkin dari pembicaraan teman-temannya. Ya, namanya anak-anak, pasti pahamnya sesuai apa yang ia tahu. Tidak kurang, tidak lebih. Sebenarnya setelah itu saya berpikir keras untuk menyajika cinta dalam bentuk dongeng. Mengisahkan cinta yang sesungguhnya. Akhirnya tercetuslah ide mendo

Kreativitas Day 12 Bermain Tebak-tebakan

Gambar
IKalau kemarin itu perjalan menuju Bandung, hari ini perjalanan pulang ke Jogja. Ceritanya sih karena nonstop jalan terus, saya bilang ke Yandanya anak-anak. Gimana kalau kita buat tebak-tebakan bersama anak-anak. Sambil mengisi kekosongan di perjalanan. Yanda yang menyetir mobil, saya dan anak-anak sebagai penumpang Dan kami siap untuk menghibur agar dalam perjalanan terasa lebih seru dan nyaman. Karena ada tugas menulis di sebuah komunitas itu temanya tentang "seseorang". Maka saya berfikir kreatif nih. Sekalian mengajak anak-anak untuk bermain. Muncullah ide bermain tebal-tebakan. Dimulai dari Yanda yang akan melempar sebuah clue. "Seseorang itu sukanya bawa cangkul, terus kerjaannya ambilin tanah" kata Yanda. Kemudian saya dan Arkaan mikir keras, "apa ya" kata saya. Saya membantu Arkaan menjawab, "bilang Yanda, petani gitu" saya berbisik ke Arkaan. Kemudian Arkaan menjawab, "petani, iya kan?" Yanda pun bilang, "tetot salah

Kreativitas Day 11 Jarak Yogyakarta-Bandung

Gambar
Hari ini Arkaan dan Aqila mengantar Eyangnya pulang ke Kuningan. Bagi mereka perjalanan panjang dengan mobil itu sangat menyenangkan. Mereka belajar bersabar dan menikmati perjalanan. Mereka antusias saat membahas soal jauh tidaknya perjalan menuju Bandung. "Bunda, masih lama ya ke Bandungnya? Berapa jam lagi Bunda?" begitu Arkaan penasaran berapa lama ia harus menyelesaikan perjalanan itu. Kemudian saya mengajak Arkaan untuk melihat Google Map dari gawai. Saya perlihatkan jarak antara Yogyakarta dan Bandung pada Google Map." Wah, masih jauh ternyata." Begitulah Arkaan berucap. Sementara adiknya Aqila tampak asyik bermain bersama Eddie dan berkata, "Tenang Eddie, deket kok kata Bunda, jaraknya sama kaya di hp Bunda." hahaha Ternyata Aqila memperhatikan penjelasan saya ke Arkaan dan menangkap itu sebagai sebuah informasi yang utuh. Setelah saya cek di Google ternyata jarak sebenarnya Yogyakarta dan Bandung adalah 398 km. Sekitar 9 jam perjalanan mengg

Ruang dan Kandang Waktu Untuk Ranah Keluarga dan Ranah Produktif

Gambar
1.Achiver Ranah keluarga : Sebagai seorang yang achiver dari mulai bangun tidur saya terbiasa menyelesaikan pekerjaan rumah sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Jadwal tugas domestik dimulai pagi hari. Saat suami dan anak berangkat. Saya bertugas menemani si adik yang belum sekolah. Ranah Produktif : Dalam sebuah komunitas yang saya gagas, saya menjadi pemimpin dan mengelola komunitas itu dengan merumuskan serta memberikan materi. 2. Adabtability Ranah keluarga : Saya selalu memposisikan diri untuk menyesuaikan keadaan yang terjadi pada keluarga. Lebih mengutamakan apa yang anak dan suami butuhkan. Ranah produktif : Mengelola sebuah komunitas itu tidak mudah. Maka saya memberikan peluang untuk teman-teman di komunitas untuk memberikan idenya dan saya menyesuaikan apa yang terbaik. 3. Belief Ranah keluarga : Untuk anak-anak dan suami, saya selalu menyiapkan segalanya untuk mereka dan mendahulukan mereka dalam hal apapun. Atau jika ada tamu dan kunjungan mertua datang.