Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Sempoa Matematika

Gambar
"Bunda tau sempoa engga? Ga tau kan?" seperti itu Arkaan jika mulai kritis kepada saya. Dan memang saya ga tau soal sempoa kecuali nonton di youtube. Bagaimana caranya pun saya tidak tahu. Hingga akhirnya saya juga belajar, tidak hanya Arkaan. Bahkan Arkaan yang mengajari saya bagaimana menggunakan alat sempoa. Soal posisi jari aja salah. Hahaha Menurut Wikipedia " Sempoa sistem 1-4 atau sempoa Jepang ( soroban ) merupakan   sistem desimal  murni yang hanya terdiri dari 2 baris manik-manik. Baris bagian atas terdiri dari 1 baris manik-manik dan baris bagian bawah terdiri dari 4 baris manik-manik. Ada juga soroban dengan 5 baris manik-manik pada setiap kolom." Itulah sempoa yang dipakai Arkaan di sekolah. Ternyata Arkaan sudah paham menggunakan sempoa untuk metode belajar matematika. Bahkan jika serius, semua jawaban di buku, benar semua dijawab. Belajar sempoa matematika itu menyenangkan. Dan kata Arkaan, pakai sempoa itu gampang. Tidak hanya Arkaan yang b

Matematika Allah

Gambar
Kali ini disaat Jogja berduka. Saya bercerita kepada Arkaan dan Aqila tentang cerita Jogja dan segala hal yang sekarang terjadi. Fenomena alam serta kesedihan Jogja. Ini karena Arkaan dan Aqila merasa bosan dengan keadaan rumah yang mati total listriknya karena konsleting listrik. Sepertinya mereka mengerti apa yang saya bicarakan. Saya bilang bahwa semua berdoa, berhitung tentang segala kemungkinan yang terjadi. Yang tinggal di dekat sungai harus waspada dengan longsor ataupun banjir. Mereka siaga. Namun, segala adalah milik Allah, kehendak Allah. Ya, disitulah matematika Allah. Kita sibuk berhitung dengan apa yang belum Allah beri, sementara Allah maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Kata Qila, "kalo qila besar, nanti qila bantu orang ya." Sementara Arkaan bertanya banyak hal. Bagaimana mereka makan, mereka tidur dan pertanyaan lain. Arkaan mulai berhitung dengan beberapa gambar yang saya sodorkan. Sementara Aqila bercerita tentang bonekanya. Dan Matematika A

Rintik Hujan dan Matematika

Gambar
"Bunda kenapa ini air menetes terus? Kata Arkaan."Iya kak, ini hujan deras jadi bocor deh dan airnya netes terus. Ayo kita kasih ember yuk." Akhirnya Arkaan bermain menghitung tetes hujan. Lebih tepatnya tetes air yang bocor dari atap. Saya hitung setengah menit dan Arkaan menghitung berapa banyak tetesan yang turun. Malamnya masih berlanjut untuk belajar lagi. Hanya saja akibat konslet listrik rumah jadi padam hingga PLN tiba menolong. Akhirnya Arkaan belajar menghitung lilin, membandingkan panjang dan pendek lilin dengan penggaris. Bahkan memperhatikan api yang membakar lilin. Arkaan lebih suka belajar matematika dengan langsung praktek. Ia lebih banyak mengamati kemudian mengaplikasikan. Ternyata belajar matematika itu mengasyikkan.

Si Barcode

Gambar
Barecode dan harga di sebuah produk merupakan hal yang menarik dan diperhatikan oleh Arkaan saat mengikuti Nenek berbelanja. Karena harga tidak tercantum di produknya. Maka saya membawa beberapa barang untuk di cek barecode, baru deh keluar harganya. Arkaan semakin antusias ketika melihat harga di layar komputer. Ia mengeja, 12600, kemudian menanyakan arti kepada saya. Saya sejalan tentang bagaimana membaca harga dan apa artinya semua itu. Awalnya arkaan bingung. Lama-kelamaan ia tahu harus bagaimana dan apa yang disebutkan juga benar. Meskipun masih menyebutkan satu per satu angka. Tak apa, ia sedang mengenal harga. Tak lupa pula saya berpesan kepada Arkaan bahwa Arkaan harus banyak belajar matematika karena matematika berguna dan selalu ada disekitar kita.

Mendongeng Bahagia

Gambar
"Berbagi itu indah, karena dengan berbagi kita bahagia." (Putri Utami DN) WAG Ibu Mendongeng adalah salah satu komunitas yang saya ikuti untuk belajar disana. Mengikuti belajar sesuai passion. Siang ini, disaat langit Yogyakarta mendung dan hujan rintik turun. Saat itu pula, japrian dari founder KIM masuk ke WA saya. Saya diminta mengisi jadwal sharing time pukul 13.00-14.00 . Hari Sabtu, tanggal 25 November. Sebenarnya dag dig dug saya ini. Siapalah saya. Dengan perbekalan seadanya saya mencoba mengiyakan Saya awali sharing dengan tulisan di blog saya ini 👇🏻 http://www.catatanputri.com/2017/10/ cerita - dibalik -kura-kura.html Saya bukan tipe doyan baca. Buku koleksi sayapun seadanya. Dan akhirnya anak saya pun tidak begitu sering membaca. Tapi untuk urusan di dongengin, mereka antusias. Apalagi Arkaan yang sudah usia TK. Selalu nagih pas pulang sekolah. "Bunda, ini arkaan bawa gambar, tolong cerita." Nah, PR emak nih. Emak muter otak. Bagaimana bisa gambar b

Bermain Dengan Matematika

Gambar
"Belajar itu bersenang-senang, dimulai dari hal yang anak suka." (Putri Utami DN) Menghabiskan weekend artinya menghabiskan waktu bermain bersama dua anak kesayangan. Seperti biasa bermain sambil belajar ya. Arkaan dan Aqila selalu senang jika mereka di ajak belajar dengan cara bermain. "Matematika lagi bunda?" kata Arkaan. Aku mengangguk. Saat melihat Aqila memeluk banyak boneka, saya melempar pertanyaan kepada Arkaan dan Aqila, "Coba hitung berapa boneka yang dibawa Aqila?. Mereka berdua mulai berhitung dengan baik dan benar. Setelah itu saya fokus belajar matematika kepada Arkaan. Arkaan mulai mengumpulkan mobil sesuai instruksi saya. Kemudian saya membuat pertanyaan, jika ada 10 mobil dan 3 yang rusak masuk bengkel. Maka berapa mobil yang tersisa? Sepertinya Arkaan menikmati permainan ini. Bahkan dia membuat soal dan berusaha menjawab untuk dirinya sendiri. Asyiknya mengenal matematika dengan bermain itu rasanya seperti kita sedang mengeksplorasi baka

Penggaris Si Pengukur

Gambar
"Mengajari anak-anak Indonesia saya anggap pekerjaan tersuci dan terpenting" Tan Malaka ("Dari Penjara ke Penjara Jilid I, 1948) Mengutip sebuah kalimat Tan Malaka, saya merasakan bahwa mendidik, menjadi hal terpenting, sebuah misi suci. Sama halnya posisi saya sebagai seorang ibu. Mengajarkan hal sederhana kepada anak. Terutama matematika. Hari ini Arkaan penasaran dengan penggaris yang ia punya di dalam kotak pensil. "Kenapa ada angka?" kata Arkaan. "Karena penggaris untuk mengukur." Sayapun menjawab. Namun, sepertinya Arkaan masih penasaran. Alhasil saya menjejerkan pensil miliknya yang ada di tempat pensil. Saya memberi contoh, kemudian Arkaan meniru. Pensil pertama, di ukur dan ukurannya menunjukkan angka 15. Saya kemudian menjelaskan bahwa itu 15 cm ya. Satuan untuk penggaris. Kemudian Arkaan mengukur lagi pensil setelahnya. Bahkan Arkaan mengukur banyak benda dari penggarisnya dan menunjukkan angka yang ada. Ternyata menemukan matematika da

Manajer Online (NHW 10)

Gambar
"Tempa diri dengan amanah, maka kita akan tahu artinya bermanfaat." - Putri Utami DN- Begitulah saya memulai amanah saya dimanapun. Karena ketika kita mampu menempa diri kita. Disitulah kita belajar artinya bermanfaat, menebar kebaikan kepada sesama. Seperti filosofi lebah. Ia bergerak seusai kehendak Allah, ia berusaha mencari bunga untuk segera menemukan sari bunga yang nanti akan diproses menjadi madu. Yang kemudian madu tersebut menjadi bermanfaat bagi manusia. Ketika lebah melakukan perburuan madu pun, ia telah membantu proses penyerbukan bunga. Begitulah lebah menempa dirinya terbang dan menebar manfaat. Saat saya memilih mengambil amanah manajer online, saya menempa diri saya untuk bergerak dan menebar manfaat bagi komunitas Ip Yogyakarta khususnya. Melakukan dengan hati, memberi yang terbaik dan menebar manfaat dengan cinta. Kenapa manajer online? Saya suka dunia kepenulisan, saya suka berbicara dengan banyak orang. Saya suka berbagi dan suka berdiskusi. Saya bisa

Lama, Jam dan Matematika

Gambar
"Hari ini bunda pergi lama. Arkaan dan Aqila di rumah ya. Coba Arkaan lihat jam, jam 10 bunda harus keluar rumah. Ok." Arkaan mengangguk diikuti Aqila bertanya macam-macam, bunda mau kemana, lama engga. Dan hal penasaran lainnya. Sebenarnya saya sempat khawatir meskipun pergi hanya beberapa jam. Maka ketika saya pulang. Arkaan langung melihat jam. "Jam 2 kan bunda." kata Arkaan dan Aqila pun ikut berkomentar, "iya bunda lama sekali perginya." Lama atau sebentar itu hanya urusan rasa. Namanya anak-anak pasti punya rasa tak nyaman ketika ibunya tidak di rumah dalam waktu yang mereka rasa lama. Hari ini akhirnya saya menerangkan, soal jam, berapa jam saya pergi meninggalkan mereka karena sebuah urusan. Mulailah menghitung dari jam 10 ke jam 11 yang artinya 1 jam. Begitu seterusnya hingga jam 2. Hitungan terhenti pada angka 4. Ok, jadi Arkaan dan Aqila mengambil kesimpulan bahwa 4 jam bunda tidak di rumah. Good! Ternyata belajar matematika itu bisa berupa

Dari Bagian Tubuh, Belajar Berhitung Matematika

Gambar
"Berilah kesempatan padanya untuk memilih dan berfikir" - Putri Utami- "Bunda hari ini Arkaan ga sekolah ya. Boleh kan?" pertanyaan itu muncul karena Arkaan merasa kecapean kemarin di sekolah. Katanya main di lapangan sama teman-teman. Main bola dan ngejar kambing. Ok, tak apa, saya paling maklum kalau Arkaan sudah mulai mengeluh dengan kondisi dirinya. Pasalnya Arkaan itu mudah lelah dan gampang sakit. Jadi ya saya yang harus ekstra menjaga Arkaan. "Ok, boleh tapi artinya Arkaan belajar di rumah ya." Begitu saya meminta Arkaan untuk tetap fokus belajar. Arkaan setuju. Ia mengambil buku favoritnya. "Yang ini bunda, Arkaan suka berhitung. Bunda tolong bacain, Arkaan harus mengerjakan apa." Begitulah Arkaan, ia sangat semangat jika belajar dan ada hubungannya dengan angka-angka. Ia pun tampak asyik berhitung, kemudian mewarnai, berhitung lagi. Bahkan disela kesibukan. Saya sering bertanya hal-hal yang membuka logikanya. Seperti pertanyaan,"

Untuk Sahabat (Sebuah Puisi)

Gambar
Biarkan aku mendoakanmu Biarkan aku mendengarkanmu Bukan karena sebuah rasa iba Ini murni karena hati kita sama Berjalanlah terus ke depan Untuk saat ini jangan menoleh kebelakang Ada nyawa dalam rahimmu kawan Jagalah ia dengan darah perjuangan Aku memang bukan kamu Dan aku tak akan pernah menjadi sepertimu Karena ujian kita berbeda Karena takdir kita tak serupa Hanya saja, aku tak bisa berdiam diri Melihatmu dari kejauhan Kan ku kirim sebuah puisi Penuh mimpi dan harapan Biarkan segala menjadi urusan Tuhan Teruskanlah berharap dengan seribu doa Maka kau akan tahu arti kesempurnaan Bahwa dunia mengajarkan banyak hal pada kita Jaga dirimu Sucikan segala cita Jaga rahimmu Hantarkan ia pada dunia

Pengakuan (Sepotong Kisah dan Puisi)

Gambar
Jika kemarin aku lupa memelukmu, bukan berarti aku tak rindu. Kemarin aku sakit. Ingin aku berlari kemudian menghujam seribu mata pisau di tubuh ini. Aku ingin menyerah pada keadaan. Sungguh. Biarkan segalanya segera berakhir. Aku tak peduli lagi pada dunia. Bahkan untuk merasakan udara pagi, aku tak mampu. Jikalau saja mengutuk hidup mampu menciptakan sejuta kebahagian yang hilang. Andai saja hidup bisa dipilih dan dimainkan sesuai kehendak diri. Ah, rasanya aku tak akan terpuruk seperti ini. Hanya melihat wajah memelasmu. Kemudian aku kembali syahdu larut dalam ranjang pesakitan. Jika penyiksaan adalah penebusan dosa. Maka aku ikhlas menjalaninya. Menjalani hari tanpa ujung. Bukan tentang derita, bukan tentang kesedihan dan luka. Tapi tentang rasa ikhlas. Bahwa Tuhan yang akan menyempurnakan dengan kebaikan.  Untukmu Aku telah kehilangan kata-kataku Berhenti pada sebuah sayatan bernama sembilu Pedih, perih dan luka Tak ada lagi sisa air mata, tinggallah duka dan lara Cinta bu

Membaca Itu Dari Hati

Gambar
Seni Membaca Buku = Mendongeng Sampai di game level 5 kuliah bunda sayang. Saya semakin menikmati dan anak-anak pun sangat senang. "Kapan kita belajar bunda?" Nah, kebetulan game nya tentang pohon literasi, pohon yang akan dipenuhi dengan judul buku favorit Arkaan dan Aqila. Mereka menikmati setiap buku dengan cara menggambil kemudian menyodorkan ke saya. "Bunda, tolong bacain." begitulah hampir setiap malam. Melewati games level 5, sebenarnya penuh perjuangan, karena Arkaan dan Aqila sakit. Tapi karena baca buku, jadi mereka meskipun sakit tetap bisa menikmati buku. Bahkan bertanya banyak hal. Membaca adalah membiasakan anak-anak untuk tahu dan kenal banyak hal. Membaca menjadikan anak-anak terbiasa. Dan bagi saya membaca adalah mendongeng, disitu lah saya akan berusaha berbagi. Karena tidak sekedar membaca tetapi mendongeng, menyampaikan pesan penting dan efektif sampai ke hati. Salam mendongeng, bacakan buku cerita.

3 Alasan Kuat Menjalani Hidup

Gambar
Di dunia ini kita perlu menciptakan alasan yang membuat kita merasa kuat untuk bertahan bahwa kita tetap hidup. Tanpa berharap mati. Setiap orang memang mempunyai takdir masing-masing dalam hidupnya. Dan setiap orang punya cara untuk tetap menjadi kuat dalam menjalani hidup. Karena ada hal yang harus diperjuangkan dalam hidup. Ada alasan yang harus diperjuangkan. Kekuatan itulah yang nantinya akan membentengi diri kita untuk menjadi pribadi yang tegar menghadapi badai.  Saat merasa terpuruk dan dunia seakan runtuh. Kegagalan demi kegagalan. Kesedihan serta hal lain yang membuat diri ini semakin tak berdaya. Maka kita perlu membuat benteng untuk diri kita sendiri. Ada tiga alasan membuat kita kuat menghadapi hidup.  1. Tuhan Apapun keyakinanmu, segala sesuatu berawal dari Tuhan. Alasan terbesar manusia untuk meminta, memohon dan berdoa. Disaat kita merasa pada titik paling rendah, hati akan mencari ketenangan dengan menyebut Tuhan. Dia adalah tempat segalanya berpasrah.  Beberapa ha

Hai Nak! ( Puisi bunda untuk Arkaan dan Aqila)

Gambar
Hai nak, Jika lelah tengoklah Bunda Bunda akan menguatkanmu Jika mimpi masih terasa jauh, Bunda akan menamanimu Hai nak, Kemarin dan hari esok Adalah kenangan dan harapan Mari pegang tangan Bunda Percayalah segala berawal dari kebaikan untuk menerima hidup Hai nak, Bunda tak tahu batas waktu Tuhan Maka kemarilah, kita nikmati sisa waktu Dalam garis takdir menyapa dunia yang mulai memudar Hai nak, Jangan takut akan hidup Karena kehidupan akan mengajarkan tentang kematian Hai nak, Jangan pula takut akan mati Karena kematian adalah gerbang menuju Sang Pencipta Hai nak, Nikmatilah senja di batas lazuardi Merenunglah diantara kaki langit Katakan pada dunia Engkau siap menjadi dirimu sendiri Yogyakarta, 16 November 2017 Bundamu

Menciptakan Permainan dari Membaca Buku

Gambar
Sebenarnya buku yang saya bacakan lebih banyak penjelasan bagi saya pribadi. Arkaan dan Aqila hanya antusias pada gambar anak-anak saja. Tetapi pas saya jelaskan bahwa dari buku itu, kita buat permainan yuk, kita buat hasta karya. Arkaan dan Qila langsung bilang. "Asyik stik es krim". Badan Arkaan yang memang masih sakit, tetap saja antusias ingin melakukan banyak hal, dari menempel stik es krim hingga ngedeco. Dan kegiatan itu membuat Arkaan lupa sejenak tentang rasa sakit. Tentunya Aqila juga antusias mengikuti apa yang Arkaan lakukan. "Bunda, kalau dibuku kan stik es krim dihitung, nanti begini ya." Disisi lain Aqila punya cara tersendiri dalam menilai buku, ia bahkan bercerita kepada bonekanya tentang buku yang saya bacakan hari ini. Beberapa kali Aqila nyeletuk, "ayo, eddie, kita belajar bersama." Bukan bagaimana isi bukunya tetapi bagaimana imajinasi anak dalam menuangkan apa yang ia lihat dari buku. Yogyakarta, 4 November 2017 Catatan Emak #G

Lidah Diantara Rasa Sakit

Gambar
Masih dengan Arkaan dan rasa sakit yang sedang ia derita. Masih dengan Aqila yang sibuk merasa tidak diperhatikan karena bunda lebih banyak mengurus Arkaan hari ini. Ya begitulah, hingga Yanda pulang kantor dan harus segera ke dokter, karena demam Arkaan tak kunjung turun. Sedih rasanya, melihat wajah Arkaan yang menderita karena menahan sakit. Di tempat dokter lumayan antri, Arkaan bosan dia sempat bertanya, "Kalau kita ga punya lidah cara ngomongnya gimana bunda?" saya pun menjawab, nanti kita sama-sama baca buku "Jijikologi" ya. Disana aja penjelasan tentang lidah. Kita diskusi lagi setelah sampai rumah. Sementara itu, Aqila asyik mendengarkan penjelasan yanda. Ternyata untuk sehat itu perlu bersabar dan antri. Serta mencari cara agar nyaman untuk menunggu. Ya akhirnya kami mengobrol soal lidah. Bahwa banyak kuman yang ada di lidah. Di rumah lanjut dengan buku yang menjelaskan lidah dengan detail. Seperti biasa agenda sebelum tidur, mebaca buku cerita. Kali ini

Antara Sakit, Muntah dan Baca Buku

Gambar
Siapa yang tak risau jika badan terasa ngilu serta demam. Perut juga terasa mual. Rasanya mau muntah. Begitulah Arkaan hari ini. Ia sedang melawan virus. Badannya panas dan merasa mual. Sedangkan adiknya Aqila dengan setia memperhatikan kakaknya. Buku "Jijikologi" dipilih kali ini karena dirasa pas dengan kondisi Arkaan. Saya menceritakan bagaimana proses muntah itu terjadi. Tentunya apa yang saya sampaikan berdasarkan teks book. Ya, Arkaan juga ikut memperhatikan gambar di buku dengan wajah menahan sakit. Sementara Aqila penasaran dengan semuanya. Bertanya tentang muntah. Bertanya kenapa muntah?. Apakah sama dengan yang Arkaan alami atau tidak?.  Satu penjelasan yang saya kutip dari buku "jijikologi" adalah "Penyebab muntah paling umum adalah apa pun yang mengganggu lapisan perut. Makan dan minum terlalu banyak, bahan-bahan beracun, kuman seperti bakteri atau virus, serta infeksi tubuh, semuanya dapat mengakibatkan perut bermasalah." Yogyakarta, 2 No

Digger Sang Penggali

Gambar
"Apa yang anak kita lihat, itulah yang ia pelajari." (Putri Utami) Seperti biasa jika kaki tak lelah tentu saat pulang sekolah saya, Arkaan dan Aqila berjalan kaki ke beberapa tempat. Mampir ini dan itu. Namanya jalanan selaku ada hal menarik untuk dilihat. Si Arkaan berteriak,  "ada cakruk bunda." (cakruk dalam bahasa jawa, artinya menggali) I see, maksudnya mobil cakruk atau disebut juga mobil penggali dalam bahasa Indonesia. Si Qila nyaut, "kaya buku Qila." Siang berlalu dan malam berganti, menjelang tidur mulai lagi dengan tagihan. Baca buku. Kali ini si"Digger" akan dibaca. Wajah cover mirip si "cakruk" yang dilihat Arkaan dan Aqila. Seperti biasa karena ini buku english version maka emak berusaha lebih keras membuka Google translate dan mulai mentranslate manual, serta mengarang cerita. Tapi kalo ngarang, capek juga. Akhirnya emak lempar pertanyaan kepada anak-anak biar mereka yang cerita seperti apa gambar yang mereka lihat di