Tips dan Trik Mudah Menulis Cerita Anak

1. Ide
Temukan ide saat kita mengamati ragam kegiatan anak. Bisa pula kita mendapat ide dari menonton video cerita anak. Serta buku-buku anak lainnya. Dari ide tersebut kita bisa menemukan, kita mau menulis apa.

2. Kenali Dunia Anak
Dunia anak adalah dunia imajinasi. Tentu kita tidak asing lagi dengan serial Tv "Tayo" bukan? Bahwa anak-anak akan senang dengan tokoh benda yang di imajinasikan bisa hidup.

3. Ciptakan Karakter Yang Kuat
Kenapa butuh sebuah karakter yang kuat dalam menulis cerita anak? Karena anak-anak akan lebih mengingat satu hal yang paling berkesan dalam sebuah cerita. Seperti contoh Charles Perrault menulis Cinderella, Putri Tidur, Gadis Kecil Berkerudung Merah. Brother Grimm menulis Hansel dan Gretel. A.A. Milne menciptakan tokoh Winnie The Pooh. Carlo Collodi menulis kisah The Adventures of Pinocchio.

4. Tuliskan
Setelah bertemu dengan ide, mengenali dunia anak dan menciptakan karakter yang kuat. Maka segera tuliskan. Apa yang ada dalam pikiran anda, tuliskanlah pada saat itu juga. Jangan takut dengan kesalahan. Biarkan mengalir.  Boleh menulis sesuai imajinasi kita. Bayangkan jika kita kita ada dalam posisi anak.

5. Jangan Menyerah
Menulis cerita anak sebenarnya mudah karena dunia anak adalah dunia penuh imajinasi. Pernah dengan kisah JK. Rowling? Ia menuliskan kisah Harry Potter Rowling mendapat inspirasi menulis kisah Potter ketika keretanya mengalami keterlambatan keberangkatan dari Manchester ke stasiun King's Cross di London pada 1990. Selama lima tahun berikutnya ia menulis cerita Potter yang sebagian besar dituangkan di ribuan lembar kertas.
Selama itu Rowling menulis kisah Harry Potter yang akhirnya dibaca semua umur dan menjadi Best Seller Book di Dunia.

Dikutip dari bbc, "JK. Rowling menulis sejak belia dan bahkan sudah menyelesaikan novel pada usia 11 tahun. "Kuncinya adalah rajin menulis, jangan bosan, dan terus mengasah kemampuan."

Oleh : Putri Utami DN

Komentar

  1. Kebanyakan kisah yang bagus dari segi penceritaan memang makan waktu untuk penyelesaiannya ya, Mba... Di situlah (menurut saya) pentingnya untuk memulai sesegera mungkin, bukan justru menundanya ketika terbayang proses yang akan lama.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku