Arbus Sang Penyelamat

Arkaan kali ini sudah menunggu saya di gerbang sekolah. Dengan mimik muka yang agak kesal. Saat saya jemput, saya tanya "kenapa kak?". Dia diam namun kemudian dia bilang, "hhh Arkaan lagi kesel bunda, Arkaan ga ngerti caranya biar rapih menggambar." Oh, jadi dia merasa kesal dengan hasil gambar dia di sekolah hari ini. Saya minta gambarnya. Saya lihat dan langsung saya beri apresiasi. "Hebat kak Arkaan, ini pesawat bagus lho. Bunda waktu kecil mau buat pesawat kesusahan." Terus Arkaan senyum dan malah dia bilang, "jadi bunda ga bisa gambar?" Saya mengakui bahwa saya memang tidak mampu menggambar. Dari kecil memang tidak suka menggambar. Sini bunda ceritakan tentang pesawat ya.

Sebelum mendongeng, ada beberapa pertanyaan yang saya ajukan kepada Arkaan.
1. Arkaan mau nama pesawatnya namanya apa?
2. Warna pesawatnya apa?
Kenapa saya menanyakan kepada Arkaan, agar ada kesepakatan menciptakan tokoh dalam cerita. Saya ingin Arkaan terlibat.

Arbus Sang Penyelamat

"Nggg, nguing, nguing". Arbus terbang diantara hutan rimba. Arbus senang menjelajah. Berteman bersama awan, matahari dan terkadang bertemu hujan. Dengan gagah Arbus melintasi langit biru. Sesekali menyapa burung.

Kemudian dari dalam hutan rimba terdengar suara sangat keras,"tolong, tolooooong." Arbus tak mampu mendarat di hutan. Dia harus mencari lapangan luas untuk mendarat. Arbus pun tak mungkin masuk ke hutan rimba, maka ia meminta tolong James si burung gagak. "Hai gagak, maukah kamu menolongku gagak?" Si gagak mengangguk, ia masuk ke dalam hutan. Bertemulah gagak dengan kancil, gajah dan kelinci. Gagak pun melihat kelinci terluka tak sadarkan diri. "Apa yang terjadi kepada kelinci itu wahai kancil?" "Dia sedang melompat kemudian terkena ranting tajam." Kata kancil. "Ayo". Kata gagak, segera kita bawa ke Arbus agar dia menolong kelinci ke dokter hewan di seberang hutan ini. Akhirnya kelinci diangkat di atas punggung gajah. Kelinci masih sadarkan diri. Dengan penuh tenaga kancil dan gajah membawa kelinci menuju Arbus. Sampailah mereka bertemu Arbus. Kelinci dimasukkan ke badan Arbus. Arbus bersiap terbang ke atas langit membawa sang kelinci. Untuk segera bertemu dengan dokter hewan di seberang hutan rimba.

Cerita singkat yang saya buat, membuat Arkaan bertanya-tanya. "Dokter hewan tugasnya apa? Bikin hewan sembuh ya bunda?" sementara adiknya Aqila bilang begini, "kelinci kasian sakit nanti dijahit dulu, nanti main lagi". Dongeng telah usai. Arkaan mulai menggambar lagi dan adiknya Aqila asyik dengan boneka-boneka sedang mendongeng untuk dirinya sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Saksi Sebuah Pohon

Ingin Membuat Konten yang Menarik? Yuk, Jalan-Jalan ke Yogyakarta

Motivasi, Tujuan dan Mimpiku