Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Lamaran Tukang Gojek

Gambar
Saat hati sudah tertaut maka segeralah melamar dan melanjutkan berjalan menuju gerbang suci. Dimas, adik bungsu saya. Umurnya masih 22 tahun. Namun ia mengambil langkah besar dalam kehidupan ini. Menikahi seorang wanita untuk ukuran materi bukanlah perkara mudah. Ada yang bilang, "lho kamu belum kerja udah mau nikah?". Jadi menurut pandangan orang, menikah itu harus kerja dulu, mapan dulu. Karena ujung-ujungnya akan ada suara, "anakmu dikasih makan apa?" ya kalo di Indonesia nasi tentunya. Nasi Padang juga enak hahaha. Tanggal 24 Juni 2018 kemarin, Dimas memberanikan diri melamar seseorang yang dia tautkan hatinya, yang dia jadikan wanita itu wanita terpilih dalam hidupnya untuk melengkapi perjalannya. Secara lahir batin adik bungsu saya siap menempuh hal lebih besar lagi. Awalnya prosesi lamaran berjalan seperti biasa layaknya orang-orang melamar. Namun ada keharuan disana saat ditanya, "Cincin ini hasil dari mana?" kata perwakilan dari keluarga wanita

Tentang 30DWC 13

Belajar itu sepanjang hayat. Begitu memang seharusnya. Saya mencoba menempa diri lagi di 30DWC jilid 13. Merasa punya teman satu passion. Membaca beragam tulisan dari teman-teman penulis. Belajar untuk fokus dalam menulis dan belajar memanajemen waktu bahwa ternyata kita mampu menulis setiap hari tanpa jeda. Di squad 2 saya berkumpul dengan teman-teman penulis yang punya ciri khas masing-masing dalam tulisannya. Beberapa teman memang saya kenal di dunia online lebih dulu. Dan beruntung saya memiliki gurdian yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada kami para anggota. Yang kadang suka lupa sama tema dan telat setoran. Serta online hanya saat setor link saja. Namun guardian kami ini tetap senyum semangat. Kadang hampir lupa saya ini untuk setor tulisan. Alhamdulillah ingat karena update sang guardian meskipun berada di injury time. Di 30DWC Jilid 13 ini tulisan saya campur aduk setiap hari. Kadang fiksi, kadang artikel dan kadang menulis tentang anak-anak. Dan ternyata dari sek

10 Aplikasi  Penting di HP Jika  Kamu Hobi  Menulis

Jika hobimu menulis, ini bisa jadi referensi buat kamu untuk memasang beberapa aplikasi pendukung yang harus ada di hp kamu. 1.Colornote Aplikasi ini mudah banget digunakan dan lebih enak saat dipakai. Bisa menyimpan banyak  tulisan. Dan disesuaikan dengan warna. Misal, difolder colornote, saat menceritakan soal anak, background merah. Tentang tips dan info bisa memilih background warna biru, dst. Hal ini akan sangat memudahkan kamu untuk mencari tulisanmu berdasarkan kelompok warna. 2. Drive  Kegunaannya sebagai back up tulisan kita yang sudah panjang lebar diketik harus di save di drive. Jika kamu tak ingin kehilangan catatanmu. Sakit jendral! Ketika tulisanmu sudah panjang kali lebar tiba-tiba hilang begitu saja. 3.Word  Tahu donk  aplikasi  ini. Sekarang  sih keren  ya, bisa dimana  kapan  saja menulis  via word tanpa  harus  pake  laptop/komputer. Edit sana, edit sini. Dan file langsung  bisa kirim  via email. 4.Crome  Crome  ini membantu  saya mencari  informasi  dan dat

Titik Akhir di Negeri Peri Part 9

Gambar
Kata Ibu, "wanita itu harus punya karsa dalam dirinya. Karsa kepada diri dan kepada sekitar." Ya, daya dan kekuatan dalam diri tentu menjadi modal utama untuk hidup bahagia tanpa tekanan. Sehingga menular kebaikan untuk orang-orang sekitar. Namun, tidak denganku, seakan kekuatan telah hilang dalam diriku. Berganti dengan kelemahan melawan masa lalu. Susah untuk membangun karsaku sendiri. Dan aku tahu, Ibu selalu membantuku. Terkadang aku ingin kembali ke masa kecilku. Dimana aku tak memiliki beban dan selalu terlihat kuat. Beban masa lalu ini yang melemahkan kekuatanku sendiri. Aku memang belum mampu melawannya. Namun, aku akan berusaha. "Sa, jangan pernah berpikir untuk menyerah ya" kata Ibu kepadaku. "Iya Bu, bagi Dessa, menyerah artinya Dessa membuat Ibu makin sedih" kataku. Setidaknya saat ini, aku punya Ibu yang sangat hebat. Ibu selalu punya kekuatan untuk bertahan dan membuat dirinya bahagia. Apapun kondisinya. Ada dorongan kuat dalam diri Ibu

Ibu, Gadget dan Media Sosial

"Seorang ibu menjadi tangguh ketika ia mampu menempatkan diri dalam segala kondisi. Dan bangga menjadi dirinya sendiri." (Putri Utami DN) Kita tidak lagi hidup di zaman dahulu, zaman orang tua kita hanya berkomunikasi melalui surat, faximile atau telepon rumah. Kita hidup dizaman lebih canggih lagi. Zaman dimana gadget dan media sosial menjadi hal lumrah, menjadi barang yang dicari dan dipergunakan sangat intensif. Dari data Web kementerian riset dan teknologi menyatakan bahwa "Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang. " Dari data tersebut bisa dipastikan kita merupakan bagian dari pengguna aktif smartphone. Sebagai ibu yang hidup di z aman digital dan maraknya gadget serta media sosial. Maka ibu memperoleh berbagai arus informasi dari gadget dan media sosial, lebih cepat dan efektif. Seorang ibu diera digital akan lebih banyak mengakses segala hal lewat gadget dan me

Titik Akhir di Negeri Peri Part 8

Gambar
"Hai Dessa, kali ini kak Kania akan berbagi cerita tentang salah satu menara yang fenomenal di Irlandia. Siap kan?" begitu bunyi awal email yang kak Kania kirimkan kepadaku. Aku tersenyum, aku siap membaca dan siap merasakan seperti apa menikmati menara tersebut yang konon katanya merupakan menara paling terkenal di Irlandia. Dari Cork untuk menuju Waterford, jarak tempuhnya 122 km. Dan kakak lebih suka menikmati perjalanan itu dengan naik mobil. Sekitar 2 jam perjalanan untuk sampai ke menara. Rasanya jadi ingat Indonesia saat menemui pemandangan padang rumput hijau disepanjang jalan. Kalau di Indonesia pasti kanan kiri kakak sawah hijau yang membentang. Namanya menara Reginald. Dikenal sebagai menaranya bangsa viking . Menara tersebut berbentuk melingkar menjulang ke atas. Menara Reginald sudah ada sejak abad ke 13 lho. Dan nama menara tersebut berasal dari nama Ragnall MacGillemaire, seorang warga  Irlandia Viking yang memerintah kota tersebut sebelum dipenjara oleh ora

Titik Akhir di Negeri Peri Part 7

Gambar
"Berusahalah untuk berdamai dengan masa lalu. Tidakkah kamu merasa tersiksa jika keadaanmu kini kadang tertekan karena masa lalu?" suara itu lirih memenuhi telingaku. Suara dalam diriku berusaha menghiburku. Kata Bu Dea, Psikiater yang mendampingiku, aku mulai sembuh. Mulai terbuka, mulai menerima. Iya aku tahu, hatiku terlalu rusak untuk bisa memaafkan. Segala teori tentang kata maaf sudah habis kutelan. Namun, tetap saja hati ini beku. Bagaimana bisa aku menghapus masa lalu kecuali aku tak pernah mengalaminya? Trauma kecil yang dibuat Bapak berakibat buruk pada masa depanku menjadi hal besar yang selalu menghantuiku. "Kamu dendam pada orang yang sudah bernyawa? Bagaimana caramu membalasnya? Haruskan kamu membalasnya?" pikiran dari diriku berbisik kepadaku. "Maafkan, kemudian selesai." Kalimat itu terngiang di kepala. "Tidak semudah itu!" kataku. Jika sudah begini, biasanya aku akan cek email dari kak Kania. Berharap ada cerita baru tentang

Monster

Akhir-akhir ini kehidupanku dan kak Rudi mulai berubah. Ada tamu tak diundang. Aku menyebutnya 'monster'. Kak Rudi yang kuat terlihat lemah sekarang. Kak Rudi yang periang terlihat pendiam sekarang. Dan kak Rudi yang pemaaf terlihat suka marah-marah. Aku terdiam menatap kosong dari jendela, seharusnya aku melindungi kak Rudi melawan moster itu dan membunuhnya. Kak Rudi memakai perisai, kak Rudi terlihat kuat seperti kesatria. Aku sangat hafal,  dia selalu datang tiap malam pukul 9. Kak Rudi selalu gemetar saat dia datang. Aku selalu mendengar jeritan Kak Rudi dari kamarku. Ini bukan kali pertama aku dengan Kak Rudi bertemu dengannya. Aku sedih melihat Kak Rudi melawannya sendiri, kadang jeritan Kak Rudi terdengar parau. Aku berusaha membantu kak Rudi melawannya dengan memegang tangan kak Rudi  erat-erat. Berkomat-kamit mulutku melantunkan doa. Kak Rudi semakin mengerang namun disela jeritannya, Kak Rudi terlihat melantunkan doa yang sama. Sampai akhirnya semua itu berakhir.

Perubahan Diri

Tidak ada manusia yang sempurna. Tiap hari adalah perbaikan demi perbaikan. Disaat kita melakukan sebuah kesalahan maka yang muncul dari diri kita adalah hasrat untuk berubah menjadi lebih baik agar tidak melakukan kesalahan yang sama. "Berani berubah atau kalah" kalimat tersebut saya jumpai saat perkuliahan online Institut Ibu Profesional. Bagiamana seorang Ibu ditempa dalam beberapa pekan sehingga merasa harus bisa berubah. Bukan tidak mejadi diri sendiri, melainkan menjadi diri yang baru. Kadang di depan mata kita sebuah kebenaran sudah jelas. Namun kita memilih jalan yang salah dahulu. Begitulah seorang Ibu, tak luput dari kesalahan demi kesalahan. Namun, bukan berarti harus terpuruk karena tentunya seorang Ibu punya niat untuk berubah. Menerima keadaan diri dan menjadi Ibu yang terbaik untuk keluarga. Niat adalah pondasi utama seseorang untuk melakukan perubahan. Dimulai dari diri sendiri dengan cara mencintai diri, memuliakan diri dan menjadikan diri ini layak untuk

Menguatkan Jiwa Anak dengan Fitrahnya

Siapkan anakmu untuk meluncur bak busur panah yang siap melesat kapan saja. Arahkan untuk menjadi manusia mulia di muka bumi. Mendidik anak harus sesuai fitrah. Dan jiwa mereka adalah jiwa-jiwa fitrah. Bekal pertama mereka adalah mengenalkan fitrah keimanan kepada anak-anak. Kenalkan aqidah sejak dini, menanamkan kuat-kuat aqidah dalam diri seorang anak. Agar kelak jiwanya tetap kuat memegang teguh aqidahnya. Kedua adalah fitrah belajar. Setiap anak dalam jiwanya memiliki naluri untuk belajar lebih baik. Seperti bayi yang mulai belajar untuk merangkak, kemudian berdiri dan berjalan. Anak-anak akan melalui tahap demi tahap pembelajaran tersebut. Ketiga adalah fitrah sosial. Dimana anak-anak akan beinteraksi dengan teman sebaya dan lingkunganya. Kuatkan jiwa mereka agar mereka menjadi percaya diri dilingkungan sosialnya. Keempat adalh fitrah bakat. Secara alami anak-anak memiliki bakat yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta. Maka kuatkan jiwanya dan beri dorongan semangat untuk meng

Titik Akhir di Negeri Peri Part 6

Gambar
Tanah itu masih basah. Masih terasa sesak dada ini. Menahan jatuhnya air mata. Kupandang wajah Ibu. Dia pasti lebih sakit lagi. Aku tahu hubunganku dengan Bapak memang tak baik. Namun, kepergiannya di pagi itu membuatku sedih dan duka. Aku yakin Ibuku merasakan hal yang lebih duka lagi. Ibu, wanita tegar yang selalu setia mendampingi Bapak. Rela menerima apapun. Tanpa syarat, karena Ibu hanya punya cinta dalam hatinya. Ibu, seorang yang sangat tegar dan sabar. Selalu memperkaya jiwanya dengan keikhlasan menjalani hidup. Ya, aku tahu, Ibu sangat mencintai Bapak. Meskipun Bapak memiliki sisi buruk yang membuat Ibu tak berdaya. Namun Ibu bertahan. Menahan dan menata emosinya. Karena itulah cinta. Ibu mencintai Ayah dengan segala jiwa dan raganya. Saat itu, saat tubuh Bapak dimasukkan ke liang lahat, kulihat wajah Ibu begitu berduka. Tak ada air mata hanya gurat wajah dengan kesedihan yang mendalam. Ibu melepas cinta sejatinya. Tugas Ibu selesai mendampingi belahan jiwanya. Mencintai A

Titik Akhir di Negeri Peri Part 5

Gambar
Sebuah album masa kecil berwarna jingga, kupegang erat-erat. Ternyata sisi lain diriku berharap mengenang masa kecilku kembali. Dimana Bapak menjadi Bapak yang peduli dan sangat penyayang kepada anaknya. Ikut bermain bersama kami. Saat itu umurku masih 4 tahun. Namun, aku masih ingat kenangan itu. Kenangan Bapak menggendongku di punggung. Kak Kania mengejar kami dari belakang. Ya, kami bermain bersama menikmati senja di sebuah taman Kota Bandung. Saat itu aku merasakan bahagia sebagai anak kecil. Tubuhku serasa melayang. Bapakku waktu itu adalah B apak yang penuh kasih sayang dan tak pernah marah-marah. *** "Kenapa kamu dilahirkan memiliki otak yang pas-pasan Dessa? Harusnya bukan sekolah formal melainkan sekolah untuk anak berkebutuhan khusus!" Bapak membentakku. Aku paling lemah dalam pelajaran matematika. Rasanya berat jika aku aku memikirkan angka-angka. Belum lagi guru sekolahku yang menurutku tak mampu mengajarkan pelajaran itu dengan baik. Aku berusaha melupakan k